Sebagian besar siswa SD YPPGI Agats adalah orang non-Papua. Â "Di sekolah ini, banyak anak-anak pegawai. Mereka orang pendatang. Sedangkan anak-anak Papua, terutama yang dari Asmat sedikit. Meskipun anak-anak Asmat sedikit, kami memberikan perhatian serius kepada mereka," tutur Felix.
Ia menjelaskan dirinya bersama para guru memberikan perhatian khusus kepada anak-anak Asmat. "Untuk anak-anak Asmat, kami kasih perhatian khusus.Â
Mereka datang pakai sandal saja, kami terima. Kami mendampingi mereka untuk bisa baca, tulis, berhitung. Kalau mereka tidak masuk sekolah, kami cari ke rumah," tutur guru yang mulai mengabdi di Asmat sejak tahun 2005 ini.
 Felix juga mengisahkan sewaktu dirinya masih menjadi guru kelas, ia selalu mencari anak-anak Asmat yang tidak masuk sekolah. Ia pergi ke rumah-rumah siswanya. Di sana, ia berjumpa dengan para orang tua siswa dan memberikan motivasi agar orang tua mendorong anak-anak supaya rajin ke sekolah.
"Kita harus memberikan pemahaman kepada para orang tua supaya mereka bisa memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Karena, biasanya mereka bawa anak-anak ke kampung. Alasannya, keluarga meninggal. Saat mau pulang, mereka alasan ombak dan lain-lain. Akibatnya, anak-anak tidak bisa sekolah dengan baik," tutur guru yang pernah bertugas di SD Inpres Magabak, kabupaten Mappi ini.
 Selain memperhatikan kehadiran siswa di sekolah, Felix juga menekankan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. Ia melarang keras anak-anak supaya tidak makan pinang dan isap rokok.
"Saya sudah tegaskan bahwa anak-anak tidak boleh makan pinang dan isap rokok. Tetapi, sekali lagi, semua kembali ke keluarga. Anak-anak di sekolah hanya sampai jam 12.00, selebihnya mereka tinggal dengan orang tua di rumah. Karena itu, orang tua harus memperhatikan anak-anak supaya tidak makan pinang dan merokok," tutur Felix.
 Berjuang Melawan Arus
"Saya harus loyal kepada Dinas Pendidikan karena saya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ditempatkan di sekolah Yayasan. Tetapi, saya juga harus mengikuti amanat dari Yayasan. Saya tidak bisa membenahi sekolah ini, tanpa berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Yayasan," tutur Felix.