Mohon tunggu...
PESTA LIANASILALAHI
PESTA LIANASILALAHI Mohon Tunggu... Guru - berusaha menjadi guru yang luar biasa namun tidak ingin binasa

Guru merupakan arsitek kehidupan. Guru bergandengan tangan dengan orangtua siswa membentuk karakter. Guru memberikan ilmu kepada siswa dari yang tidak tahu menjadi tahu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Rumah Aja

5 April 2020   16:51 Diperbarui: 5 April 2020   16:54 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Manusia seluruh dunia seakan merasa sangat mencekam maupun khawatir atas wabah yang terjangkit yakni virus korona. Virus yang menyerang semua manusia tanpa mengenal usia maupun status sosial. Virus korona yang mengakibatkan kepedihan yang mendalam akan kehilangan orang yang disayangi. 

Virus korona pun mengakibatkan hilangnya mata pencarian bagi pekerjaan harian maupun serabutan dan bahkan hilangnya kebebasan serta hilangnya tradisi turun temurun. Manusia seakan menanti takdirnya akan hidupnya. 

Seakan-akan manusia sangat takut akan virus dari pada manusia takut kepada sang Pencipta Pemilik Nafas Kehidupan. Mengapa demikian? Ternyata manusia masih ingin menikmati surga dunia. Bahkan manusia pun merasa memiliki kekuatan dalam kehidupan. 

Kekuatan yang dimiliki dalam kehidupan ketika manusia melakukan hal yang sangat luar biasa dalam menggunakan kecerdasannya. Kecerdasan yang diatas rata-rata diantara manusia lainnya maka ilmu pengetahuan pun dapat menjadi tuhannya.

Merasa manusia dapat menciptakan sesuatu hal yang baru baik bagi kebaikan maupun untuk kehancuran peradaban manusia. Berbagai macam buaian dunia yang sangat memabukkan manusia untuk menjauh dari sang Pemiliki Raga. Banyak panggilan untuk melakukan ibadah sesuai dengan agama yang dianut seperti memuji serta berdoa dan melakukan segala ritual agama yang telah diperintahkan. 

Terlalu banyaknya nikmat dunia semua seruan maupun panggilan itu tidak diindahkan bahkan pengabaian akan kegiatan tersebut tiap jam, tiap hari, tiap minggu, tiap bulan dilakukan manusia. Manusia pun merasa dirinya sebagai tuhan bahkan ada kalanya harta benda yang lain pun dapat menjadi berhala dalam kehidupan manusia. Hal ini memilukan hati Tuhan atas semua kejahatan maupun dosa semua manusia baik yang sadar melakukannya maupun tidak. Maka Tuhan memberikan tegoran dengan virus korona. 

Virus korona mengajarkan manusia bahwa ada penguasa yang lebih besar serta hebat akan pengendalian hidup tiap manusia. Virus korona menyadarkan manusia untuk bertobat. Virus korona memberitahukan bahwa manusia memiliki nyawa seperti sekam yang siap masuk ke dalam perapian. 

Keadaan yang demikian mungkin saja Tuhan merasa sedih atas pembrontakan serta pembangkangan manusia terhadap Sang Pemberi Nafas Kehidupan. Mungkin saja Tuhan menjadi marah maka menegur manusia dengan virus korona supaya manusia berbalik kembali ke jalan yang benar.

Hari ini Kamis tanggal 2 April 2020. Hari ke 13 kami melakukan karantina di rumah dari tanggal 16 Maret 2020. Ketika kami melakukan karantina seakan kebebasan kami pun terenggut. Karantian bertujuan untuk kebaikan bersama, supaya tidak menular secara cepat dan memutus rantai penyebarannya. 

Terkadang tidak dihiraukan karena tuntutan perut dan keluarga lebih diutamakan. Lockdown ini dilakukan atas instruksi dari Gubernur DKI Bapak Anies Baswedan. Presiden Republik Indonesia Bapak Jokowidodo untuk mengkarantinakan diri dengan tetap bekerja di rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah.

Melakukan segala aktifitas di rumah seakan kebebasan untuk berkarya terbatasi. Ketika belajar mengajar dilakukan di dalam rumah memang pengalaman yang sangat luar biasa. Terlebih pada siswa maupun guru yang masih gaptek. Namun semua dapat diatasi dengan cepat yakni memberikan pelatihan secara singkat dalam mempersiapkan diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun