Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Saya Bangga Pernah Jadi Wartawan (1)

14 Agustus 2021   13:40 Diperbarui: 14 Agustus 2021   13:45 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pikirku, walaupun tidak lolos, saya masih tetap bisa menulis untuk HU Pikiran Rakyat, khususnya PR Minggu. Selama ini, ketika saya di Galura, sering menulis untuk PR Minggu yang waktu itu digawangi Ceu Aam Amilia dan Kang Wan Abbas. Walaupun tidak jadi karyawan, saya masih bisa mendapatkan honor dari PR yang cukup menggiurkan dengan menulis.

Oh ya sekedar catatan, tahun 90-an, PR Minggu telah menjadi tempat menulis para penulis muda berbakat . Redaksi PR juga jadi tempat silaturahmi penulis. Berkat PR Minggu juga saya bisa kenal dengan Hermawan Aksan, Obsatar Sinaga, Sudrajat, Beni Budiman (almarhum), Hariyawan (almarhum), dan beberapa yang lainnya.

Saya juga belajar dari mereka, terutama dari Hermawan Aksan yang waktu itu pun sudah menerbitkan buku cerita anak. Hermawan bahkan pernah datang ke rumah saya di Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat, sambil membawa dua buku ceritanya.

Sayang, walaupun terus belajar, saya tidak bisa seperti Hermawan Aksan. Sampai saya berhenti jadi wartawan. Hehe.

Kembali ke persoalan test, apakah saya lulus?

Di luar dugaan, ketika hasil test dibuka beberapa hari kemudian, saya dinyatakan lulus. Peserta tes saat itu, kalau tidak salah lebih dari seratus orang. Sedangkan yang lolos, hanya 13 orang, termasuk saya. Rekan saya di Galura, Nanang Supriatna yang juga ikut test, bernasib kurang baik; tidak lolos.

Pemred Galura saat itu, Kang Us Tiarsa terlihat kaget mengetahui saya lolos seleksi. Ia mengira, yang akan lulus Nanang Supriatna karena memang Nanang sangat layak masuk PR. Dia lulusan UNS Solo; cerdas pula. Tapi Nanang, sekarang jadi Wapemred di Galura.

Rekan yang lolos semua masih saya ingat. Di antaranya Erwin Kustiman, Irwan Nasir, Nuryaman, Dodo Rihanto, Yedi Supriadi, Abdul Rohim (almarhum, pernah jadi Pemred Fajar Banten), Adang Jukardi, dan Irfan Suryadirja.

Bagaimana selanjutnya? Cerita soal itu, akan saya tulis di tulisan selanjutnya ya. Mudah-mudahan pembaca Kompasiana, berbaik hati mau membaca catatan saya tentang pengalaman menjadi wartawan HU Pikiran Rakyat dan tetek bengeknya, hingga saya pensiun dini tahun 2012.  Cag!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun