Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Susahnya Mengatasi Persoalan Sampah di Jawa Barat

13 September 2018   15:40 Diperbarui: 13 September 2018   15:47 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat berat di Panembong/dokpri

Sejumlah wilayah di Jawa Barat, belakangan ini kewalahan mengatasi persoalan sampah. Pemerintah daerah, baik Pemprov maupun kabupaten/kota di Jawa Barat sepertinya harus betul-betul memusatkan perhatiannya terhadap persoalan tersebut. Jika tidak, sampah, sepertinya akan menjadi persoalan besar di kemudian hari.

Salahsatu wilayah yang belakangan ini cukup kerepotan mengatasi persoalan sampah adalah Kabupaten Subang. Ini terjadi karena Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Sampah yang ada di kabupaten ini, yakni Panembong, boleh dibilang mulai overload, menyusul terus meningkatnya volume sampah yang masuk. Meningkatnya volume sampah ini, terjadi sejak tiga tahun lalu.

Menurut Kepala UPT TPA Sampah Panembong Yaya Sunarnya, sebelumnya, sampah yang masuk dari sejumlah TPSS di Subang ke Panembong, masih dalam batas normal. Namun sejak tiga tahun lalu, jumlahnya sudah tidak normal lagi. Betapa tidak, karena bila sebelumnya dalam sehari tidak lebih dari 10 ton, tapi sekarang sudah lebih dari 20 ton sehari. Jangan heran jika TPA Sampah Panembong sekarang sudah mulai mendekati overload.

Penyebabnya, selain karena penduduk Subang bertambah dan di Subang banyak berdiri pabrik atau industri, juga karena kesadaran warga untuk mengolah sampah mandiri, masih minim.

Selain Subang, daerah yang juga menghadapi persoalan sampah adalah Kota Cirebon. Baru-baru ini sampah di wilayah ini bahkan sempat jadi perbincangan, karena sampah di TPSS sempat overload dan sampahnya meluber ke jalan raya.

Kini, sampah di TPSS memang sudah terkendali. Masalahnya kemudian, ternyata TPA Sampah di Kopi Luhur Kota Cirebon sekarang mulai penuh, seiring meningkatnya kiriman sampah dari TPSS di Kota Cirebon yang jumlahnya mencapai 22. Jika pengolahannya tidak berjalan seperti direncanakan, tidak mustahil tempat ini akan benar-benar overload, sekitar tiga atau empat tahun lagi.

Pemulung cari sampah/dokpri
Pemulung cari sampah/dokpri
Kritis

Sejauh ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sebenarnya sudah mengetahui persoalan tersebut. Buktinya, dalam beberapa kali kesempatan, Sekda Jabar Iwa Karniwa pernah mengakui bahwa persoalan sampah di Jawa Barat, sekarang sudah masuk tahap kritis dan krusial.

Iwa juga mengakui bahwa persoalan tersebut harus diatasi. Di antaranya, dengan ditingkatkannya anggaran untuk mengatasi sampah di tiap kabupaten/kota, termasuk memikirkan cara perluasan TPA Sampah di wilayang masing-masing. Selain itu, Iwa berharap ada teknologi mengolah sampah yang efektif, ramah lingkungan, terpadu dan sesuai dengan kemampuan keuangan tiap daerah. Iwa mengatakan itu, jika tidak salah pada Pebruari tahun 2018 ini.

Sayangnya, pada kenyataannya, sampah di Jawa Barat tetap jadi persoalan bahkan menjadi-jadi. Itu artinya, tiap kabupaten/kota belum berusaha meningkatkan anggaran untuk mengatasi sampah di daerahnya masing-masing. Teknologi pengelolaan sampah juga belum ada yang benar-benar canggih dan bisa diterapkan secara menyeluruh di seluruh wilayah Jawa Barat.

Artinya? Sampah, memang, sepertinya masih akan menjadi persoalan di Jawa Barat karena belum ada cara jitu mengatasinya. Pemerintah pun masih terkesan masih setengah hati mengatasinya.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun