Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Tangan Tuhan

25 April 2025   23:55 Diperbarui: 25 April 2025   23:52 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

*Renungan Malam GKJ Nusukan*

29 April 2025

Bahan Bacaan : Ester 8 : 1--17

Kidung Pujian : Kasih Allahku Sungguh Tlah Terbukti

*Tangan Tuhan yang Tidak Pernah Berhenti Bekerja*

_Ketika Tuhan membuka jalan, Ia juga memberi hikmat untuk melangkah._

Setiap hari, masalah selalu ada. Masalah satu selesai, masalah yang lain pasti berdatangan. Hidup sering kali tidak langsung berubah hanya karena satu masalah terselesaikan. Setiap masalah ada kecenderungan memiliki implikasi seperti halnya pelakunya tidak ada, tapi masalahnya berlanjut. Kadang, bahaya lama masih membayangi meskipun pelakunya sudah tiada. Demikian pula yang dialami umat Yahudi di negeri Persia. Meskipun Haman telah dihukum, ancaman terhadap mereka belum selesai. Dalam Ester 8 ini menunjukkan bahwa Tuhan tak pernah berhenti bekerja. Tuhan tidak hanya menghentikan kejahatan, tetapi juga memberi terang dan pengharapan baru. Kisah itu dilatarbelakangi oleh dinamika yang ada di kerajaan.

Perjalanan dalam kerajaan penuh dengan dinamika kekuasaan. Dalam Ester 8, kuasa mulai bergeser. Ester diberikan rumah Haman oleh raja, dan Mordekhai diberi cincin meterai yang sebelumnya milik Haman. Cincin itu merupakan tanda otoritas penuh. Namun, surat lama yang memerintahkan pemusnahan bangsa Yahudi tidak bisa dibatalkan karena hukum Persia tak dapat dicabut. Maka Ester kembali bersujud dan memohon: bukan demi dirinya, tapi demi bangsanya. Raja memberi izin kepada Mordekhai untuk menulis surat baru, yang memperbolehkan orang Yahudi melindungi diri mereka dari serangan yang direncanakan. Ini adalah kebijakan yang tidak membatalkan surat lama, tapi memberikan kesempatan untuk melawan. Pada bagian akhir, cerita menunjukkan suasana yang berubah. Ada kondisi awal dari puasa dan ratapan, menjadi sorak-sorai dan perayaan. Perubahan itu menjadi karya Tuhan. Bagian itu menjadi gambaran bagaimana Allah bekerja tidak hanya dengan melenyapkan ancaman, tetapi juga memberi kuasa dan hikmat kepada umat-Nya untuk menghadapi tantangan. 

Dalam menjalani kehidupan ini, ada banyak hal jahat yang mungkin tidak bisa kita mengerti. Ketika menghadapi hal jahat itu, muncul berbagai pertanyaan dan harapan supaya ada keadilan. Responnya, seolah Tuhan hanya tinggal diam, serta ada harapan muncul dengan berbagai perjuangan. Tuhan tidak hanya menghentikan yang jahat, Ia juga memampukan yang benar untuk bertindak. Untuk itu, harapan perlu terus diperjuangkan. Dalam memperjuangkan harapan, di situlah tindakan dan refleksi dilakukan. Sebagaimana Mordekhai diberi kuasa, bukan hanya untuk menggantikan Haman, tapi untuk mengubah situasi lewat tindakan. Ubahan situasi itu memerlukan olahan batin dan keberanian untuk bertindak. Dalam hal ini, keberanian adalah perjuangan untuk kebaikan lewat berbagai macam hal. Semangat keberanian untuk bersuara harus terus dilakukan demi kebaikan bersama. Keteladanan itu untuk berjuang dan dilakukan oleh Ester dengan tidak berhenti pada satu keberanian. Jadi tidak hanya momentum saja, tetapi konsistensi. Di mana Ester tetap memperjuangkan bangsanya sampai akhir. Perjuangan sampai akhir itu melahirkan sukacita dan ketenangan karena sudah memaksimalkan apa yang bisa diperjuangkan. Dengan demikian, sukacita yang sejati lahir dari pemulihan yang sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan. Amin.

Pokok Doa

- Diberikan kemampuan untuk percaya bahwa kuasa dan kasih-Mu lebih besar daripada ancaman dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun