Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Percaya pada Janji Allah dalam Kesulitan Hidup

10 April 2025   21:17 Diperbarui: 10 April 2025   21:16 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

*Renungan Malam GKJ Nusukan*

07 Maret 2025

Bahan Bacaan : Keluaran 6 : 1-13

Kidung Pujian : Karahayonanipun Tiyang Gegriya

*Percaya pada Janji Allah dalam Kesulitan Hidup*

Kesulitan dapat terjadi karena ketidakmengertian. Ketidaksesuaian apa yang diinginkan dan apa yang diharapkan juga bisa menjadikan sulit. Sulit karena perasaan tidak nyaman. Dalam perjalanan kehidupan, sering kali kita merasa putus asa ketika menghadapi kesulitan yang berkepanjangan. Kesulitan yang sudah dicoba tapi gagal. Kesulitan karena langkah pertama. Kesulitan karena tidak didengarkan dan berbagai kesulitan lain. Bangsa Israel mengalami hal yang sulit ketika mereka berada di bawah perbudakan Mesir. Mereka telah berseru kepada Tuhan, tetapi penderitaan mereka justru bertambah. Kedatangan Musa yang menjadi nabi juga dianggap membawa kesulitan, termasuk setelah Musa pertama kali berbicara kepada Firaun. Dalam Keluaran 6:1-13, Tuhan menegaskan kembali janji-Nya untuk membebaskan umat-Nya dan mengingatkan Musa akan kesetiaan-Nya sebagai Allah nenek moyang mereka---Allah Abraham, Ishak, dan Yakub. Itu menjadikan ingatan komunitas. Di mana dulu Allah berkarya dan karya-Nya tidak berhenti hingga masa kini.

Dalam menghadapi kesulitan, perasaan tidak nyaman sering muncul. Bagaimana hal sulit itu juga membuat kita mempertanyakan Tuhan, termasuk bagaimana karya Tuhan dan kenapa Tuhan memperkenankan hal sulit itu terjadi. Kita bisa mendapati bagaimana Tuhan menyatakan diri-Nya sebagai YHWH (TUHAN), bukan hanya sebagai Allah yang berjanji tetapi juga sebagai Allah yang bertindak. Tindakan Allah itu tetap bekerja meski dalam hal yang terlihat sulit. Tidak bisa dipahami, bahkan menyakitkan. Allah mengingat perjanjian-Nya dan berkomitmen untuk membebaskan Israel dengan tangan yang kuat. Itu menjadi janji Allah. Respons Musa yang ragu-ragu menunjukkan keterbatasan manusia dalam memahami cara kerja Tuhan. Musa ragu terhadap apa yang dia kerjakan. Itu memakai cara berpikir manusiawi yang kadang berbeda dengan cara Tuhan. Kesulitan dan kemampuan manusia sering tidak bisa seimbang, terlebih dalam kisah Musa. Namun, Tuhan tidak bergantung pada kelemahan Musa, melainkan pada kuasa-Nya sendiri. Allah bertindak dalam persoalan yang dianggap sulit oleh Musa.

Setiap dari kita pasti punya kesulitan masing-masing. Bisa berbeda dan itu sangat wajar. Kesulitan yang berbeda itu tidak untuk saling dibandingkan dan untuk perbandingan. Setiap orang tumbuh dan berkembang dalam konteks yang berbeda. Itu semua tetap dalam karya Allah. Dalam keberbedaan itu, ada kesalingan untuk belajar sabar dan melihat bagaimana Allah bekerja dalam kesulitan manusia. Di mana dapat dirasakan bahwa Tuhan tetap setia pada janji-Nya, meskipun situasi tampak semakin buruk. Ketika kita merasa doa kita tidak dijawab atau keadaan justru memburuk setelah kita berharap, Tuhan mengingatkan bahwa rencana-Nya jauh lebih besar daripada yang kita lihat saat ini. Itu bisa kita nikmati dalam pertolongan Allah. Seperti Musa dan Israel yang harus belajar percaya pada penyertaan Tuhan, kita juga mengolah setiap kesulitan hidup untuk tetap beriman dan berpengharapan, bahkan di tengah situasi yang tampaknya tidak menentu. Dalam hal ini, keluarga dan gereja menjadi pendukung. Pendukung untuk mendengarkan dan menopang dalam kesulitan. Karena dalam kesulitan ada janji Allah yang sedang dikerjakan dengan cara-Nya. Amin.

Pokok Doa

- Dikuatkan dalam berpengharapan meski situasi tidak mudah.

Kinanthi Ing Gusti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun