Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Taat dalam Misteri

4 Februari 2025   06:25 Diperbarui: 4 Februari 2025   06:19 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

*Renungan Malam GKJ Nusukan*

03 Februari 2025

Bahan Bacaan : I Raja-raja 17:8-16

Kidung Pujian : KJ 408 Di Jalan 'Ku Diiringi

*Taat dalam Misteri*

Menjalani hidup sehari-hari tentu memiliki banyak kebutuhan. Ada kebutuhan yang penting dan ada yang menjadi keinginan. Kebutuhan itu ada yang menjadi prioritas dalam hidup. Dalam momen tertentu, kebutuhan itu harus dipenuhi, seperti makan dan minum. Kalau tidak makan atau minum, bisa berdampak kehidupan, contohnya ke kesehatan. Sedangkan keinginan, itu bisa saja tidak terbatas, makan di mana dan dengan siapa makannya. Keinginan dan kebutuhan itu perlu dikelola dengan bijaksana. Untuk itu menjadi penting dalam memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan kita. Ini hal yang biasa terjadi. Lalu, bagaimana jika kebutuhan yang mendasar itu, seperti makan dan minum itu harus berbagi prioritas dengan yang lain, bahkan kepada orang yang baru dijumpai.

Pengalaman bimbang akan prioritas itulah yang dialami oleh janda di Sarfat. Bagaimana tidak, dia baru pertama berjumpa dengan Nabi Elia. Itu terjadi ketika mengumpulkan kayu api. Nantinya kayu itu untuk memasak segenggam tepung dan sedikit minyak dalam buli-buli. Itu adalah persediaan makanan terakhir, dikatakan bahwa sesudah makan, janda dan anaknya itu akan mati. Ini tentu menggambarkan kondisi yang terbatas, sudah tidak ada harapan, bahkan kemungkinan terburuk sudah di depan mata. Sudah dalam kondisi seperti itu, ada Nabi Elia yang minta dibuatkan makanan. Hal yang sulit diterima oleh janda Sarfat. Menariknya, setelah mendengarkan Nabi Elia, dia tetap melakukan apa yang dikatakan oleh Nabi Elia. Itu dikerjakan karena Firman Tuhan. Janda Sarfat itu memprioritaskan melaksanakan firman Tuhan, dibandingkan dengan kebutuhannya, bahkan dalam kondisi mendesak. Itu menjadi bentuk ketaatan, meski dalam misteri, dalam ketidakpastian, bahkan saat berada kekurangan.

Buah dari berpengharapan akan Firman Tuhan itu janda Sarfat dan anaknya mendapatkan makanan untuk beberapa waktu. Dalam hidup sehari - hari, ada banyak pilihan, entah tentang kebutuhan dan keinginan. Perlu kebijaksanaan dalam menjalani hidup, di antara kebutuhan dan keinginan. Di mana Firman Tuhan menjadi hal yang utama. Ketaatan janda Sarfat menjadi keteladanan, tetap setia melaksanakan Firman Tuhan, bahkan dalam kondisi yang terbatas. Firman Tuhan menjadi pengharapan dan jaminan bahwa orang yang berjalan di jalan dan ketetapannya Tuhan, tidak akan berkekurangan. Tuhan memelihara orang yang setia dan taat akan firman-Nya, meski itu penuh dengan misteri. Amin

Pokok Doa

Dimampukan untuk taat akan Firman Tuhan meski dalam kondisi tidak mudah.

Kinanthi Ing Gusti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun