Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Air Terjun Kembangsoka

27 September 2023   08:15 Diperbarui: 27 September 2023   08:27 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Air Terjun Kembangsoka

Yudha Adi Putra

27/09/2023

07:17

Pada sebuah desa kecil yang terletak di lereng gunung yang hijau dan subur, terdapat sebuah air terjun yang dikenal sebagai Air Terjun Kembangsoka. Air terjun ini tak hanya memiliki keindahan alam yang memukau, tetapi juga menjadi simbol perjuangan sekelompok buruh yang hidup di desa tersebut.

Desa Kembangsoka adalah sebuah desa kecil yang sebagian besar penduduknya adalah petani. Mereka hidup sederhana dengan bertani dan memanen hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, kehidupan para petani ini tidak selalu mudah. Mereka harus bekerja keras di bawah terik matahari dan hujan, sementara upah yang mereka terima sangat minim.

Pemilik tanah di desa, seorang tuan tanah yang kaya raya bernama Budi Wijaya, selalu mengeksploitasi buruh-buruhnya. Dia membayar mereka upah yang sangat rendah dan sering mengabaikan hak-hak mereka. Buruh-buruh tersebut hidup dalam kemiskinan, dan anak-anak mereka sering harus berjalan jauh untuk mencari air bersih.

Salah satu buruh yang paling getol dalam memperjuangkan hak-hak mereka adalah seorang wanita muda bernama Siti. Siti adalah ibu tunggal dengan dua anak kecil, dan dia merasa bahwa dia harus berdiri untuk melawan ketidakadilan yang mereka alami. Dia mulai mengumpulkan dukungan dari sesama buruh dan bersama-sama mereka membentuk sebuah kelompok perjuangan.

Kelompok perjuangan ini melakukan berbagai tindakan protes damai dan mengadakan pertemuan untuk merencanakan strategi perjuangan mereka. Mereka berharap bisa mendapatkan upah yang lebih adil dan juga akses yang lebih baik ke sumber air bersih. Air Terjun Kembangsoka, yang menjadi lambang keindahan alam dan sumber kehidupan desa, akan menjadi simbol perjuangan mereka.

Pada suatu hari, kelompok perjuangan tersebut memutuskan untuk melakukan protes besar-besaran di dekat Air Terjun Kembangsoka. Mereka membawa spanduk-spanduk yang berisi tuntutan mereka dan mengundang media untuk meliput protes mereka. Para buruh bersatu padu, dengan semangat yang tak tergoyahkan, berbicara tentang perlunya hak-hak mereka dihormati.

Berita tentang protes ini menyebar dengan cepat, dan tekanan dari masyarakat dan media akhirnya membuat Budi Wijaya sadar akan ketidakadilan yang telah lama dia lakukan. Dia setuju untuk bernegosiasi dengan kelompok perjuangan buruh dan akhirnya mencapai kesepakatan yang lebih adil mengenai upah dan akses air bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun