Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Alasan Pendoa

23 Juli 2023   13:25 Diperbarui: 23 Juli 2023   13:29 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Alasan Pendoa

Cerpen Yudha Adi Putra

Surga menjadi impian tiap pendoa. Setiap doa yang terucap, ada kehendak tentang surga. Semua ingin segera ke surga. Bukan tanpa sebab. Penderitaan hidup di dunia membuat pendoa muak.

"Surga itu seperti apa memangnya?" ujar pendoa paling muda. Dalam dirinya, masih ada keraguan tentang surga.

"Kalau surga tidak ada bagaimana? Sia-sia semua doa kita. Sedangkan, korupsi dan kemiskinan semakin merajalela," sahut yang lain.

Setiap keluhan pendoa hanya disahut dengan doa lagi. Itu yang dilakukan di taman doa. Sebuah tempat di mana pendoa berkumpul. Bukan hanya untuk berdoa. Tapi, mereka diusir karena sok suci tidak mau seperti dunia.

***

Tuhan menjadi senang dengan adanya taman doa. Banyak permintaan berdatangan. Mulai dari merubah nasib sampai menjadi kaya. Itu ada dalam alasan yang sama.

"Kalian tolong lihat. Bagaimana kehidupan pendoa itu, apakah mengerjakan yang didoakan atau hanya berdoa saja!" kata Tuhan pada beberapa malaikat.

"Maaf, Tuhan. Bukankah Tuhan sendiri tahu apa yang ada dalam pikiran dan hati mereka. Bagi Tuhan, tidak ada yang terselubung dan ditutupi. Kenapa Tuhan meminta kami melihat mereka di bumi?"

Pertanyaan malaikat itu hanya dibalas damai sejahtera. Walau tanpa mendapatkan jawaban, beberapa malaikat langsung menuju ke bumi. Tidak seperti dalam cerita kebanyakan, malaikat memilih untuk menjelma menjadi tumbuhan. Menjelma menjadi hewan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun