Mencatat Anomali Sapaan
Cerpen Yudha Adi Putra
Belum sempat merasa tenang. Masalah muncul lagi sebagai keinginan. Berujar pada kehidupan. Menolak setiap permintaan akan utang. Tak pernah mengerti akan waktu mendatang. Kesempatan dilumat habis tanpa harapan. Menopang banyak impian. Kini, semua kandas. Hilang tanpa penjelasan. Tidak ada yang memberi tahu. Hidup akan menopang banyak waktu.
"Tapi, untuk beberapa waktu yang hidup. Kita akan menolong sementara mereka berjalan. Hilang pada pilihan selanjutnya. Bukankan itu menjadi pertanyaan ? Kepedihan tidak diartikan. Salah paham sudah biasa. Untuk catatan saja, melupakan tidak akan mudah. Belum bertemu beberapa harapan," ujar kekosongan pada senyuman. Mari melihat dari setiap sisi.
Sisi Pencarian
Semangat mencari hingga di mana saja. Belum sempat muncul dengan berbagai tawa. Hidup akan menimbulkan banyak pertanyaan. Akses yang fana dan berlumuran doa. Hidup tidak mengerti. Semua berjalan biasa saja. Anggapan demi anggapan bermunculan. Ajaran adalah doa fana. Tidak tepat untuk berdampak.
"Lama tidak bermusuhan dengan hidup. Menjajaki pertanyaan demi pertanyaan. Memutuskan untuk terus mendapatkan. Tidak ada yang salah. Semua berhak untuk muncul. Pelayanan dan dambaan akan doa dan pengharapan, kemudian hilang begitu saja !"
Tanpa ada ikatan, meminta menjadi bentuk pertololongan. Ini menjadi alat kekuasaan. Untuk bertindak semampu mereka. Menopang dan menolong. Menyapa atas nama harapan. Apakah hanya ada satu pilihan. Bukankah kehadiran akan selalu banyak.
"Pilihan akan selalu timbul dan hilang. Tidak masalah, semua akan memberikan warna dan bentuk. Kemudian, riak dari setiap sapaan itu dihentikan. Bukankah semua akan hilang ? Pada kepentingan tertentu, doa diperlukan untuk tenang. Banyak yang senang tapi tidak tenang. Dalam doa serta harapan, kemudian akan berdampak pada hidup. Warna dari setiap sapaan waktu," ujar pada kesepian.
Lanjut, sudah beberapa pergantian dinantikan. Kehidupan memberikan warna lain. Menolak kesombongan pada harapan. Kekecewaan tidak akan muncul. Semua perlu dijalani dengan doa. Doa akan mengubah cara pandang. Menyelamatkan kelak dari pertanyaan.
"Bukan tanpa iman, setiap orang mengalami pergumulan. Menolak tiap kehidupan membawa pada hidup yang penuh pertanyaan. Untuk setiap doa dan permohonan, pencarian harus tetap dilakukan. Uang akan menemani perjalanan. Membutuhkan setiap doa dan harapan," ujar kesepian pada waktu.