Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mencatat Pagi

17 Maret 2023   10:51 Diperbarui: 17 Maret 2023   11:09 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mencatat Pagi

Cerpen Yudha Adi Putra

Bangun dengan perasaan bingung. Jarwo menatap ke kanan dan ke kiri. Semua sepi. Tak ada kicau burung. Kokok ayam juga tidak terdengar.

"Bagaimana memulai hari ini ?"

"Mungkin masih banyak pertanyaan bermunculan, tapi apa yang harus dimakan ?"

"Jawaban dan kenangan," begitu kata Jarwo.

Seisi kamarnya berantakan. Semalam, ia tak bisa tidur. Baru ketika kokok ayam terdengar. Kantuk mendatangi Jarwo.

"Semoga hari ini bisa lebih baik dari kemarin, kelak impian itu harus mewujud jadi kenyataan," harapan Jarwo.

Tak lama, ia menyadari bahwa utangnya kian banyak. Jam 12 siang, ia bertemu dengan penagih utang. Banyak permintaan bermunculan, terutama soal bunga.

"Sebentar, Pak. Saya belum punya uang. Semoga setelah tulisan ini laku. Bisa dapat uang untuk sekedar membayar bunganya,"
"Kenapa tidak sekalian dengan utangnya ?" tanya penagih utang.

"Tentu karena saya tak punya uang," jawab Jarwo dengan wajah tertunduk lesu. Ia meraih air di sampingnya. Minum perlahan, merasakan ada kesegaran masuk dalam tubuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun