Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kuliah dan Asa yang Entah

30 November 2022   15:50 Diperbarui: 30 November 2022   16:03 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

                Dua puluh tahun lalu, Anita adalah putri dari seorang pengusaha yang bangkrut. Itu sebabnya ia tidak melanjutkan kuliah. Ada tawaran dari teman bapaknya Anita, anaknya mencari calon pendamping hidup dan anaknya itu sudah bekerja sebagai abdi negara. Karena kondisi keluarga yang tidak memungkinkan, bapaknya Anita meminta supaya Anita mau menikah. Setidaknya, hidup Anita lebih terjamin kalau kebangkrutan bapaknya sampai membuat mereka berhutang. Tapi, nasib berkata lain. Selama belasan tahun menikah dan meninggalkan kehidupan perkuliahan, Anita tidak tahu bagaimana rasanya mendapatkan nafkah dari suaminya. Anita bekerja sendiri, dari usaha kecil-kecilan lewat media sosial sampai jualan nasi uduk dilakukannya. Tentu untuk bertahan hidup dengan suaminya. Abdi negara yang diceritakan oleh teman bapaknya tidak lebih dari pekerja kontral di salah satu dinas. Ketika sudah selesai, tentu di PHK.

                Kuliah, itu yang diharapkan oleh Anita. Setelah lama berkeluarga, kerinduannya tetap sama untuk melanjutkan belajar. Tapi, realita berkata lain. Sekarang ia seorang pencari nafkah dan memiliki anak serta abdi negara yang di PHK dengan sebutan suami. Asanya menjadi entah. Tapi, dalam menjual nasi uduknya, Anita mempercakapkan untuk terus kuliah pada mahasiswa yang berharap di akhir bulan, akhir semester. Ketika semua krisis terjadi, Anita tetap mengingatkan hal yang sama, kuliah dan memelihara asa yang entah.

                                                                                Pada sebuah gerimis di depan kampus, 30 November 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun