Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kepedulian dan Stigma Penyakit Kusta

12 Oktober 2022   21:26 Diperbarui: 12 Oktober 2022   21:36 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Banyak orang dalam merespon penyakit kusta itu memiliki anggapan demikian, dengan rasa kasihan pada penderita penyakit kusta. Bahkan, awalnya penderita penyakit kusta tidak dianggap hanya disepelekan sampai berteriak-teriak. Keberadaan penyakit kusta saat ini mulai berkembang dengan respon yang berbeda. Itu menjadi alasan tersendiri yang identik juga dengan pengharapan. 

Dalam hal ini, penderita penyakit juga memaknainya sebagai pendekatan moral. Ketika diperhadapkan dengan pengharapan kesembuhan dari penyakit kusta.

Apa yang Penderita Penyakit Kusta Inginkan ?

Dalam merespon keberadaan mereka yang menderita penyakit kusta, kita tidak langsung memberikan pendekatan moral juga. Menarik untuk memperhatikan percakapan respon kita dengan penderita penyakit kusta. Kita perlu bertanya dahulu pada penderita penyakit kusta. Ada upaya untuk memanusiakan manusia. Adanya pertanyaan bagi penderita penyakit kusta ini menunjukkan bagaimana kita merespon dengan baik apa yang menjadi keberadaan penderita penyakit kusta. 

Dalam hal ini, ada upaya merubah pandangan tertentu pada penderita penyakit kusta. Selanjutnya, penderita penyakit kusta dengan kesadaran berdialog untuk kesembuhan secara stigma dari kita. 

Dapat pulih secara fisik menjadi harapan penderita penyakit kusta. Ada bentuk upaya medis. Pendekatan yang digunakan menjadi memperhatikan bahwa penderita penyakit kusta itu sebagai penyakit yang bisa berubah menjadi sembuh. Dari tidak bisa melihat menjadi bisa melihat. Ini menjadi identik dengan pendekatan model medis. 

Dalam pandangan Olkin (2002), model medis melihat kalau disablitas merupakan akibat dari kegagalan sistem tubuh yang dikategorikan sebagai abnormal dan patogis. Menarik untuk merefleksikan model medis dalam perkembangan saat ini. Ada banyak upaya dilakukan untuk merespon penderita penyakit kusta, termasuk mengharapkan mereka dapat menjadi normal pada umumnya, menurut standar normal masyarakat umum.

Stigma Buruk Perlu Perubahan !

Keberadaan penderita penyakit kusta mengalami banyak pembatasan peran. Penderita penyakit kusta hanya bisa menantikan kepulihan dan pertolongan. Keberadaan yang demikian juga memberikan gambaran bagaimana konteks sosial. Upaya pemulihan secara sosial atas peran penderita penyakit kusta dalam kondisinya sebagai adanya menjadi hal penting yang perlu kita lakukan.. 

Daya ubah ini menjadi penting dalam melihat kisah penderita penyakit kusta dalam pandangan lebih baik. Ketika diperhatikan, keberadaan penderita penyakit kusta sering mengalami kondisi yang tidak dimanusiakan. Dalam kisahnya, penderita penyakit kusta. 

Banyak orang menyuruh penderita penyakit kusta untuk diam. Kediaman penderita penyakit kusta menjadi kondisi dimana ada kesenjangan dimana penderita penyakit kusta sebagai kondisi yang memalukan dan orang lain yang normal sesuai kondisi masyarakat. Tetapi, itu menjadi bagian juga dalam melihat respon kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun