Dari semua yang telah ia lakukan, saya merangkum empat hal yang paling membekas dalam hati:
Kesetiaan tanpa suara
Papa tidak pernah pergi meninggalkan keluarga, walau badai sering datang. Ia selalu kembali ke rumah yang sama, dan tidur di lantai yang sama.
Kekuatan dalam kesederhanaan
Ia tak butuh banyak untuk bahagia. Senyuman anak-anaknya cukup menjadi bahan bakar untuk terus melangkah.
Pengorbanan diam-diam
Ia seringkali memberi lebih banyak dari yang ia miliki. Kadang, ia tidak makan agar kami bisa makan kenyang.
Harapan yang tak pernah padam
Dalam dirinya, selalu ada keyakinan bahwa hidup bisa lebih baik, asalkan dijalani bersama.
Kesimpulan
Jangan Tunggu Nanti untuk Menghargai Papa
Banyak dari kita baru menyadari betapa berharganya papa... saat sudah terlambat. Kita lupa memeluknya, lupa bilang terima kasih, bahkan kadang merasa jengkel karena sikapnya yang kaku dan keras. Tapi kalau kamu tahu betapa ia menahan tangis saat tidak bisa membelikanmu mainan, atau betapa ia khawatir saat kamu pulang terlambat, kamu pasti akan berlari dan memeluknya sekarang juga.
Jika hari ini kamu masih punya papa, jangan tunggu ulang tahun atau hari ayah untuk mengucapkan sayang. Lakukan sekarang. Mungkin dengan pelukan, mungkin dengan secangkir kopi, atau sekadar duduk di sampingnya dan bertanya, "Papa capek nggak?"
Dan jika papamu sudah tiada, doakan ia selalu. Jadilah orang baik, karena itu adalah hadiah terbaik yang bisa kita berikan kepada papa yang telah lebih dulu berjuang untuk hidup kita.
Karena di balik sosok yang jarang menangis itu, ada cinta yang begitu dalam. Papa adalah bukti bahwa keheningan pun bisa membesarkan seseorang dengan cinta yang tidak kalah besarnya dari pelukan.