Mohon tunggu...
Perlina Lombu
Perlina Lombu Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya senang memasak.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sekali Nonton Jadi Ketagihan: Mengapa Pornografi Sulit Dilepaskan?

16 Juli 2025   13:15 Diperbarui: 16 Juli 2025   13:15 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: seseorang yang menyesal. (Sumber: AI).

Karena Diam-diam, Itu Jadi Pelarian dari Tekanan

Banyak orang tidak menyadari, bahwa pornografi sering dijadikan pelarian dari kesepian, stres, atau luka batin. Ia hadir sebagai "hiburan murah" yang bisa diakses kapan saja, namun dampaknya sangat mahal: rusaknya hubungan, nilai diri, bahkan iman.

Karena Budaya Diam dan Malu

Banyak anak muda yang ingin keluar, tapi takut dihakimi, takut dibilang najis, dan akhirnya lebih memilih menyimpan pergumulan ini sendirian---hingga akhirnya semakin dalam.

Bagaimana Kondisinya di Medan?

Berdasarkan data dari Kemenkominfo dan APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), akses terhadap situs dewasa di Indonesia sangat tinggi, dan Sumatera Utara masuk 10 besar provinsi dengan pengguna tertinggi.

Dalam laporan internal (2023), Medan menempati urutan ke-6 kota dengan frekuensi akses konten pornografi terbanyak oleh remaja dan dewasa muda.

 Hal ini dipengaruhi oleh kemudahan akses internet, kurangnya edukasi seksual sehat, dan minimnya sistem pendampingan spiritual atau psikologis.

Lalu Apa Solusinya? Apakah Harus Diam?

Tidak. Justru diam adalah jebakan berikutnya.

Pertama, kita perlu memahami: kecanduan ini nyata, tapi bukan akhir dari segalanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun