Mohon tunggu...
Perdhana Ari Sudewo
Perdhana Ari Sudewo Mohon Tunggu... Pemulung Ilmu

Pemulung ilmu yang punya hobi menulis, berharap dapat terus belajar dan berbagi melalui ide, gagasan, dan tulisan. Pernah belajar Psikologi dan Administrasi Bisnis waktu di Kampus, dan saat ini berupaya menemukan aplikasi ilmu tersebut dalam kehidupan nyata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Ketika yang Lama Merasa Terasing, Refleksi Pegawai Senior di Tengah Derap Reformasi ASN

20 Mei 2025   04:29 Diperbarui: 21 Mei 2025   16:32 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: ASN. (Sumber Foto: KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO)

Di tengah derap reformasi birokrasi dan perubahan pada instansi pemerintah, tuntutan kinerja yang semakin tinggi, dan budaya kerja yang makin berorientasi pada digitalisasi serta efisiensi, satu kelompok sering luput dari perhatian, yaitu mereka kelompok ASN senior, beberapa juga sudah duduk pada posisi jabatan fungsional Ahli Madya atau Ahli Utama. 

Mereka adalah figur-figur lama di organisasi, sebagian bahkan ikut membangun fondasi awal unit kerja atau unit organisasinya. Tapi hari ini, mereka seperti tidak lagi punya tempat yang pasti dalam sistem yang berubah begitu cepat. 

Bahkan seringkali banyak keluhan diberikan terhadapnya karena dianggap tidak adaptif dan fleksibel dengan cara kerja konvensional, atau dianggap tidak mau belajar hal baru sehingga menjadi antitesa semangat sistem merit yang mendorong kinerja dan kompetensi.

Bukan karena mereka tidak mau bekerja atau menolak perubahan. Banyak dari mereka, sebenarnya juga sudah berusaha semampunya. 

Mereka mencoba menyesuaikan diri, tetap hadir, menyelesaikan tugas sebisanya, bahkan tetap memberikan masukan sesuai pengalaman mereka. 

Namun, hasil kerja yang mereka berikan tidak selalu kompatibel dengan ekspektasi baru, baik dari atasan, dari organisasi, dari sistem kinerja yang serba kuantitatif, maupun dari ASN seniornya yang memiliki cara pandang dan gaya kerja yang berbeda. 

Inilah yang kemudian melahirkan kebingungan yang tidak selalu terlihat di permukaan. ASN senior tidak tahu harus bagaimana. Mereka tidak malas, tetapi juga tidak tahu strategi apa yang dianggap "tepat" oleh generasi baru. 

Mereka mungkin menyusun laporan seperti biasa, namun dianggap tidak cukup analitis oleh pegawai yang lebih junior. Mereka mungkin menyampaikan pendapat dalam forum, namun dianggap tidak "evidence-based" oleh pimpinan baru. Upaya tetap ada, tapi arah dan parameternya telah bergeser jauh dari titik awal mereka berkarier.

Fenomena ini dapat dilihat dari perspektif teori identitas peran dan status sosial. ASN senior secara formal memiliki jabatan tinggi, tapi secara fungsional merasa tersisih. 

Ada ketimpangan antara status yang diemban dan pengakuan yang mereka terima. Mereka menjadi tokoh yang dihormati di struktur, namun tidak lagi dilibatkan secara aktif dalam pengambilan keputusan atau inovasi strategis. Dalam jangka panjang, ini berpotensi menimbulkan krisis makna peran, bahkan kehilangan harga diri profesional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun