Fenomena ini bukan hanya soal karakter individu, melainkan soal kegagalan sistem untuk mendorong budaya pertumbuhan yang sehat. Solusinya tidak cukup hanya menambah aturan atau indikator, tapi membangun ekosistem kerja yang mampu:
- Mendorong ASN untuk terus bertumbuh melalui insentif berbasis kontribusi, bukan hanya status.
- Menyediakan sistem rotasi dan promosi yang fleksibel dan menghargai preferensi personal, tanpa mengorbankan regenerasi.
- Memastikan bahwa kinerja bukan hanya soal mengisi aplikasi, tapi soal dampak yang bisa diukur dan dirasakan.
- Memperkuat peran pimpinan sebagai model pembelajaran sosial yang positif, bukan sekadar pengisi jabatan dan pelaksana administrasi kinerja pegawai, yang penting telah dinilai.
Sudah saatnya kita bertanya, bukan menyalahkan. Apakah sistem ASN kita benar-benar dirancang untuk membuat pegawainya tumbuh, atau justru diam-diam memaksa mereka untuk bertahan saja?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI