Mohon tunggu...
Perdhana Ari Sudewo
Perdhana Ari Sudewo Mohon Tunggu... Pemulung Ilmu

Pemulung ilmu yang punya hobi menulis, berharap dapat terus belajar dan berbagi melalui ide, gagasan, dan tulisan. Pernah belajar Psikologi dan Administrasi Bisnis waktu di Kampus, dan saat ini berupaya menemukan aplikasi ilmu tersebut dalam kehidupan nyata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dilema Meritokrasi ASN: Sudah Nyaman, untuk Apa Lagi Berprestasi?

18 Mei 2025   10:52 Diperbarui: 18 Mei 2025   13:18 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Fenomena ini bukan hanya soal karakter individu, melainkan soal kegagalan sistem untuk mendorong budaya pertumbuhan yang sehat. Solusinya tidak cukup hanya menambah aturan atau indikator, tapi membangun ekosistem kerja yang mampu:

  • Mendorong ASN untuk terus bertumbuh melalui insentif berbasis kontribusi, bukan hanya status.
  • Menyediakan sistem rotasi dan promosi yang fleksibel dan menghargai preferensi personal, tanpa mengorbankan regenerasi.
  • Memastikan bahwa kinerja bukan hanya soal mengisi aplikasi, tapi soal dampak yang bisa diukur dan dirasakan.
  • Memperkuat peran pimpinan sebagai model pembelajaran sosial yang positif, bukan sekadar pengisi jabatan dan pelaksana administrasi kinerja pegawai, yang penting telah dinilai.

Sudah saatnya kita bertanya, bukan menyalahkan. Apakah sistem ASN kita benar-benar dirancang untuk membuat pegawainya tumbuh, atau justru diam-diam memaksa mereka untuk bertahan saja?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun