Mohon tunggu...
Al Chofid
Al Chofid Mohon Tunggu... -

belajar membuat blog..!! biyar gaul.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa Itu Objek?

2 Oktober 2013   22:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:05 2552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Objek merupakan sesuatu yang kita amati dan dapat dirasakan oleh indera kita. Misalnya kita dapat mengenali sahabat kita dalam kerumunan orang banyak meskipun kita pada awalnya tidak mengetahui bahwa sahabat kita akan mengenakan baju yang berwarna biru. Hal tersebut merupakan kemampuan kita untuk mengenali jenis-jenis objek yang familiar bagi kita. Suatu karakteristik mengagumkan yang dimiliki manusia.

Teori persepsi kontruktif (contructive perception), menyatakan bahwa manusia “mengontruksi” persepsi secara aktif memilih stimuli dan menggabungkan sensasi dengan memori. Teori ini menggabungkan informasi yang diterima sistem sensorik dan pengetahuan yang kita pelajari tentang dunia. Misal kita dapat mengetahui ketika ada seorang teman yang hendak menghampiri kita dari kejauhan. Dari mana kita mengerti.?. kita dapat mengetahui bahwa dia seorang teman kita melalui informasi yang telah kita miliki dari ciri-ciri fisik, matanya, hhidung, dan sebagainya.

Teori lainnya, persepsi langsung (direct perception), menyatakan bahwa persepsi terbentuk dari peralihan informasi secara langsung dari lingkungan.Dalam teori ini kita mengasumsikan objek yang kita lihat secara langsung dari lingkungan. Dimana kita tidak perlu menggabungkan antara sistem sensorik dan informasi yang kita miliki tentang objek yang kita lihat, karena dunia ini sudah kaya akan keanekaragaman.

Selain teori umum yang dijabarkan sebelumnya, terdapat sejumlah teori spesifik yang meraih dukungan seiring barlalunya waktu, meskipun tidak semua teori tersebut mendapatkan dukungan yang seimbang. Teori-teori tersebut adalah teori komputasional, teori gestalt, pemrosesan bottom-up dan top-down, pencocokan template, analisis fitur, teroi prototipe, dan sebuah bentuk gabungan dari teori persepsi.

Pemrosesan bottom-up (bottom-up processing), yakni teori yang mengajukan gagasan bahwa proses pengenalan diawali oleh identifikasi terhadap bagian-bagian spesifik dari suatu pola, yang menjadi landasan bagi pengenalan pola secara keseluruhan.

Pemrosesan top-down (top-down processing), yakni teori yang mengajukan gagasan bahwa proses pengenalan diawali oleh suatu hipotesis mengenai identitas suatu pola, yang diikuti oleh pengenalan terhadap bagian-bagian pola tersebut, berdasarkan asumsi yang sebelumnya telah dibuat.

Pencocokan Template merupakan ide yang menganalogikan pengenalan pola sebagai “lubang kunci dan kunci yang tepat” ini mengejutkan gagasan bahwa pengalaman sepanjang hidup kita telah membentuk sejumlah besar template, dan masing-masing template terasosiasi dengan sebuah makna yang spesifik. Kelebihan dari teori ini jelas bahwa agar kita mampu mengenali sutu bentuk, suatu huruf, atau suatau wujud visual, otak perlu melakukan pembandingan stimuli visual tersebut dengan suatu bentuk internal yang tersimpan dalam memori. Kelemahan dari teori ini adalah tidak memperhitungkan kompleksitas dan fleksibilitas.

Analisis Fitur adalah sebuah pendekatan terhadap problem bagaimana kita menyaring informasi dari stimuli rumit disebut pendekatan analisis fitur. Teori ini menyatakan bahwa pengenalan objek merupakan pemrosesan informasi tingkat tinggi yang didahului oleh pengidentifikasian stimuli kompleks yang masuk ke retina sesuai dengan fitur-fitur yang lebih sederhana.

Pergerakan Mata dan Pengenalan Objek merupakan sebuah pendekatan langsung dalam analisi fitur dimana pengamatan dilakukan terhadap pergerakan dan fiksasi mata. Jenis penelitian ini mengasumsikan bahwa mata membuat gerakan sakadik (gerakan mata yang ‘meloncat’ dari satu ttik fiksasi/tatapan ke titik fiksasi lainnya) yang berhubungan dengan informasi visual yang sedang diindera.

Sumber: Solso, Robert L dkk. (2007). Psikologi Kognitif. Erlangga. Jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun