Mohon tunggu...
Peradah Indonesia
Peradah Indonesia Mohon Tunggu... lainnya -

Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia [Indonesian Hindu Youth Association]. A non profit organization to promote Hindu youth empowerment for leadership and entrepreneurship. contact: infokom @peradah.org SMSCenter: 6281 3837 10000 follow us on Twitter @peradah website: www.peradah.org

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kepemimpinan dan Kelangsungan Hindu Kedepan

11 Maret 2015   11:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:49 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Umat Hindu kedepan akan menghadapi tantangan yang begitu besar baik yang berasal intern umat sendiri maupun dari luar.  Umat Hindu sekarang dihadapkan pada suatu masalah yang sangat kompleks. Adapun permasalahan itu kebanyakan dari aturan adat istiadat atau awig-awig banjar lebih luas dari aturan desa. Dilain pihak umat dituntut oleh pembentukan sumber daya manusia yang lebih baik dan berkulitas serta mampu bersaing dengan sumber daya luar.

Sudah tentu akan memerlukan biaya yang sangat tinggi untuk menunjang semua itu belum lagi dibebani oleh biaya hidup yang tinggi serta fasilitas penunjang yang sangat diperlukan.  Merujuk dari persoalan dibali dibagi menjadi dua yang datang dari luar dan dari dalam umat Bali itu sendiri yang dari luar antara lain:


  1. Masalah lingkungan daerah pariwisata baik domestik maupun luar.  Begitu juga dengan pendatang mencari kerja dan menetap di Bali, harus bisa menyaring secara profesional atau ada aturan khusus yang bisa membentengi Bali dari berbagai ancaman-ancaman seperti: penyaluran barang-barang narkotika, terorisme, premanisme.
  2. Investor di berbagai sektor usaha perlu disikapi oleh berbagai lembaga terkait serta transparasi kepada seluruh elemen masyarakat Bali.

Sedangkan yang datang dari internal seperti:


  1. Adat istiadat yang terlalu mengintervensi umat.
  2. Kebutuhan hidup yang sangat kompleks.
  3. Pemahaman umat yang kurang terhadap aspek-aspek kehidupan Hindu.
  4. Cara pandang masih banyak yang sempit akan kelangsungan Hindu kedepan.
  5. Konflik di dalam masih banyak seperti perebutan pura, kuburan, serta belum lagi egoisme warna atau kulit.

Dari permasalahan-permasalahan tersebut diatas perlu mendapat penyelesaian yang sangat serius dari semua elemen masyarakat Bali terutama dari unsur pemerintah dan tokoh-tokoh agama. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperkuat sistem dan aturan baik formal misalnya dari dunia pendidikan, perlu dimasukkan pelajaran atau paling tidak ada arahan yang mengacu pada pendidikan moral tentang pergaulan dan gaya hidup. Perlu adanya pendidikan murah atau beasiswa bagi yg berprestasi.

Selain itu, perlu adanya penguatan sistem keamanan dari tingkat paling bawah seperti pecalang serta alat pendukung keamanan yang lain. Untuk investor, pemerintah daerah perlu memperketat sistem perijinan dinas terkait dikordinasikan pada seluruh elemen masyatakat. Sektor adat dan upacara sesering mungkin diadakan upacara -upacara dalam bentuk masal terutama pemerintah melalui gubernur, bupati dan tingkat kecamatan untuk memperingan beban biaya upacara serta mampu memberi pencerahan tentang makna dari upacara. Biaya besar bukan jaminan suatu yadnya bisa dikatakan berhasil.

Konflik antar umat tidak perlu lagi terjadi, perkuat pemikiran dan wawasan yang luas tentang umat Hindu dan tujuan agama Hindu itu sendiri. Intinya umat harus bisa saling membantu antar sikaya dan simiskin. Sedangkan para pemimpin Hindu harus punya melakukan pemikiran-pemikiran guna kemajuan seluruh umat. Pemikiran tersebut harus segera dilaksanakan sebagaimana swastika yang penuh keseimbangan dan makna yang harus kita amalkan bersama niscaya umat akan mendapatkan berkah. Semoga bermamfaat bagi kita semua.

Penulis: I Wayan Suasta Antara | Klungkung, Bali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun