Mohon tunggu...
Akhmad Fauzi
Akhmad Fauzi Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

" Ambisi untuk sesuatu yang benar "

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Adakah Cara Penting sebagai Solusi Beragama Sekaligus Berbudaya?

4 Desember 2018   06:18 Diperbarui: 4 Desember 2018   06:18 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kita Beragama, Kita Berbudaya "

Bismillahirrahmaanirrahiim ...

Apakah agama dan budaya bisa menyatu ?

Sebagai warga yang beragama, kita tentu paham dalam melestarikan budaya hasil cipta karya leluhur kita.

Sepanjang, sesuai dengan aturan agama yang dianut, maka sah - sah saja apabila ingin melestarikan suatu budaya.

Setiap budaya yang telah terbentuk sebelumnya, maka upaya kita adalah melestarikan budaya tersebut dan mengeksplorasinya sehingga mewujud sebuah budaya yang diterima oleh masyarakat modern dan tidak bertentangan dengan norma - norma agama.


Seperti contoh, pada masa Walisongo, Sunan Kalijaga mengeksplorasi sebuah budaya kesenian gamelan menjadi daya tarik tersendiri untuk perkembangan pemeluk agama islam pada zamannya.

Padahal, ada Imam yang mengharamkan beberapa alat jenis musik dalam islam.

Namun, karena zaman yang berbeda dan melalui pertimbangan - pertimbangan sebelumnya, jadilah budaya gamelan yang dalam tanda kutip ' haram ' menjadi solusi daya tarik semakin pesatnya pemeluk agama islam.

Tentu hal ini juga bisa menjadi bahan ajar bagi agama - agama lain, dalam mengoptimalkan budaya kesenian sebagai solusi persatuan dan kesatuan republik tercinta ini.

Nah, demi kebaikan bersama, maka patutlah jika ada penyeragaman budaya terhadap norma dan nilai agama.

Untuk itu, perlu ada singkronisasi budaya yang terlanjur melenceng dari norma dan nilai agama kita yang diwariskan langsung oleh nenek moyang kita.

Semisal budaya sesajen untuk laut, yang menjadikan domba atau kerbau, dan sapi sebagai tumbal, itu sudah tidak cocok terhadap syariat islam, namun belum tentu tidak cocok bagi agama lain.

Penting sekali untuk menjaga toleransi beragama, tidak saling menghujat dan menghina budaya antar agama, asal disesuaikan menurut pola pikir baru dan perkembangan zaman.

Yang muslim berbudaya islam

Yang kristiani berbudaya kristen , begitu pula dengan agama yang lain.

Jangan mencampur adukkan adat budaya lintas agama. Sebab itu akan menghadirkan pro dan kontra yang kontroversial.

Perlu adanya lembaga khusus yang bisa menampung aspirasi pelaku /pelestari budaya dan sebagai media untuk menyelaraskan kebudayaan tertentu agar sesuai dengan keinginan pemeluk agama masing - masing.

Saya pikir cukup ini saja yang bisa ditulis, semuga bermanfaat bagi seluruh kalangan dan lapisan masyarakat.

Ihdinasshiraatal mustaqiim, Wassalamualaikum, Wr.Wb ...

Sumenep, 24/11/2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun