Mohon tunggu...
Pentheil Pentheil
Pentheil Pentheil Mohon Tunggu... karyawan swasta -

What's the point of being dead if you don't live a little?

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Perlukah Memberikan Makanan Saat Menjenguk Orang Sakit?

15 Juni 2012   05:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:58 15063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada dua pengalaman yang ingin saya sharingkan disini mengenai jenguk menjenguk teman atau kerabat yang sedang sakit dan dirawat di rumah sakit :

#1 Menjenguk

3 tahun yang lalu, entah bulan apa saya sendiri juga lupa. Saya berniat menjenguk kerabat dekat saya yang harus dirawat di rumah sakit karena penyakitnya yang cukup serius. Karena sudah cukup sore dan khawatir bila jam kunjungan sudah habis, saya memutuskan langsung dari kantor menuju ke rumah sakit dengan tidak membawakan buah tangan untuk pasien maupun keluarga penunggu pasien. Tiba disana saya masih sempat berbasa basi sebentar dan harus segera meninggalkan ruangan karena jam besuk sudah usai dan sudah diusir oleh suster. Sebelum pergi, keluarga penunggu pasien membawakan saya satu dus (karton) yang berisi roti dan makanan dan katanya “dibawa saja, karena disini sudah banyak sekali, sayang kalau tidak ada yang makan”. Alasan yang tidak bisa ditolak, dan tanpa ragu ragu saya bawa pulang bungkusan itu.

#2 Dijenguk

Satu minggu yang lalu, adik kandung saya dirawat dirumah sakit dan kami sekeluarga bergantian untuk mendampinginya di rumah sakit. Saya mengamati, setiap penjenguk selalu membawakan buah tangan dan itu hanya dua jenis, kalau tidak buah buahan ya roti atau kue kue. Dikamar mulai terlihat bungkusan roti dan buah sudah mulai menggunung, sedangkan sang pasien tidak boleh mengkonsumsi makan secara sembarang. Namun disisi lain, penunggu/pendamping pasien juga tidak akan kuat menghabiskan semuanya sehingga semuanya akan menjadi sia sia. Tapi saya tidak kehabisan akal, saya bagikan roti dan buah buahan itu kepada para suster yang berjaga, security yang bertugas dan pada para penjenguk yang memiliki hubungan yang dekat dengan memberikan alasan yang sama pada pengalaman pertama saya.

Dari dua kasus diatas, saya mencoba memberikan kesimpulan sementara yaitu buah tangan berupa makanan yang diberikan oleh para penjenguk berpotensi menjadi sia sia atau mubasir. Mungkin dilain waktu jika saya harus menjenguk teman atau kerabat yang sakit dirumah sakit, saya akan memberikan buah tangan yang mungkin lebih berguna seperti buku bacaan untuk penunggu maupun pasien atau malah uang yang mungkin dapat membantu meringankan beban biaya perawatan dirumah sakit.

Salam Terkenal

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun