Mohon tunggu...
Penny Lumbanraja
Penny Lumbanraja Mohon Tunggu... Lainnya - A girl who love vegetables and fruits. Bataknese.

Warga biasa yang belajar menulis...

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Galakan "Zero Sampah", Dukung Program HPSN

10 Mei 2019   12:12 Diperbarui: 10 Mei 2019   12:18 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Strategi dan Kebijakan

Novrizal, Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan rincian penggunaan rata-rata sampah rumah tangga masyarakat. Secara nasional sebanyak 0,7 kilogram per hari sampah digunakan per setiap masyarakat. Seperti terdengar ringan, tetapi jika diakumulasikan dengan seluruh penduduk di Indonesia, diperkirakan satu orang Indonesia dalam satu hari memproduksi sampah hingga mencapai 65,7 ton. Bagaimana jika masyarakat belum juga sadar apalagi peningkatan jumlah penduduk di tahun 2025 akan meningkat secara signifikan, di era bonus demografi.

Pemerintah sudah mulai menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan sampah nasional (JAKSTRANAS). Diharapkan dengan adanya kebijakan ini dapat mengurangi sampah sebesar 30 persen di tahun 2025 dan dapat menekan tumpukan sampah sebesar 70 persen. Hal ini menjadi upaya seluruh masyarakat untuk menggalakkan program ini.

Menteri LHK menyebutkan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah merumuskan strategi dan kebijakan dalam pengelolaan sampah yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan terutama pelibatan pemerintah daerah dan masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Salah satu program yang dicanangkannya adalah TBBS. Siti Nurbaya Bakar mengatakan, TBBS, "Tiga Bulan Bersih Sampah", selain merupakan salah satu langkah mewujudkan pengurangan sampah. Pengurangan ini sampai 30 persen dan penanganan sampah sampai 70 persen pada 2025 sesuai Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah. Ia juga berharap dengan adanya program ini dapat mewujudkan masyarakat yang semakin peduli lingkungan.

Berbagai kegiatan akan dilaksanakan pada TBBS antara lain gerakan kebersihan di perkantoran, pelabuhan, bandara, stasiun, terminal, car free day, sungai, pasar, kawasan permukiman, gunung, pesisir dan laut. Selain itu, gerakan prinsip 3R. 3R (reduce, reuse dan recycle) sudah lama diterapkan dalam pengelolaan sampah. Namun, jika hanya dominan dilakukan oleh petugas pengelolaan sampah tanpa adanya tindakan pengurangan penggunaan sampah di masyarakat, hal ini tidak akan membawa perubahan mengurangi penggunaan sampah bagi masyarakat. Kita ibarat gasing yang hanya berputar-putar dan tidak menemukan penanganan bersama.

Gerakan kebersihan tersebut akan dilakukan berbagai komunitas peduli sampah dan keagamaan. Peranan bidang keagamaan sangat besar pula untuk menggalak pengurangan penggunaan sampah bagi masyarakat. Salah satunya melalui tempat ibadah.

Aktor utama pada kegiatan ini yaitu masyarakat, aktivis, komunitas, maupun LSM di bidang lingkungan, hingga tokoh-tokoh yang peduli pada sampah, termasuk tokoh agama. Masyarakat tentunya akan berhimpun bersama di tempat ibadahnya masing-masing. Dengan adanya sosialisasi dari program yang menyangkut pengurangan sampah secara langsung kepada masyarakatnya melalui tempat-tempat ibadah diharapkan membawa pengaruh signifikan untuk masyarakat menggerakkan kepeduliannya.

Pengurangan sampah yang dimaksud dapat dilakukan dengan menerapkan budaya mengurangi penggunaan sampah plastik. Botol plastik, cangkir, plastik dapat dikurangi penggunaannya dengan banyak cara. Contohnya, penggunaan tas kain berbahan kain perca dapat digunakan oleh ibu-ibu sebagai pengganti plastik. Tas kain itu dapat digunakan saat berbelanja. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional BPS, Maret 2017, rumah tangga yang tidak pernah membawa tas belanja sendiri sebesar 53,98 persen, dan yang selalu membawa tas belanja sendiri sebesar 9,29 persen.

Sampah menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Sudah sepatutnya masyarakat dari setiap kalangan bersinergis dan mengambil langkah untuk berubah. Dengan adanya kesadaran kolektif, seluruh masyarakat di Indonesia dapat mendukung Pemerintah Indonesia sendiri yang menargetkan negara Indonesia akan bebas sampah (zero sampah) pada tahun 2020.

Kita semua memproduksi sampah, tidak ada yang tidak. Kita semua berada pada lingkungan hidup yang sama, menghirup udara yang sama, dan memiliki tujuan yang sama, dapat hidup dengan lingkungan yang sehat, bersih untuk kehidupan masing-masing. Marilah kita menumbuhkan kepedulian akan pengurangan sampah dan menggerakkan kepedulian itu untuk meraih kehidupan sehat yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun