Mohon tunggu...
Catur Indrawan
Catur Indrawan Mohon Tunggu... Freelancer -

Kekasihnya Senja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Murai-murai Penghibur

22 September 2011   00:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:45 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi, kembali berdercit murai-murai mengangkasa, bernyanyian menuju padang savana
Aku membayangkannya; terbang memenuhi langit, langit biru, kepak-kepak mungil menari di antara angin-angin
Hiburan para petani yang membawa cangkul dan senyum sumringah

Tak perlu, tak perlu menjadi elang yang disegani atau owl tuk ditakuti
Aku, aku ingin menjadi seperti mu, oo... murai...

Senja kali ini datang begitu cepat, tanda pengingat pulang yang mutlak
Anak dan mungkin isteri menanti butiran murbey yang kau dapat
Di sarang sederhana, di tangkai pohon mangga, engkau bertempat

Dan engkau murai, kembali pun dengan dercit anggun
Entah mengabarkan ceria ataukah sedih tak ada murbey di paruh
Engkau tetap bernyanyi, menghibur petani bercangkul dan senyum letih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun