Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bisnis Nitrogen dan Ganti Ban Sudah Menjamur

11 Mei 2021   09:05 Diperbarui: 11 Mei 2021   09:10 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kendaraan roda empat yang dikirim pabrik ke Kab/Kota untuk dijual kembali lewat showroom mobil sudah menjamur, begitu juga dengan kendaraan roda dua. Wajar saja imbas dari transaksi ini, banyak pemain bisnis baru dengan membuka usaha tukar tambah ban, jual ban mobil baru, ban tubles, sampai pengisian angin baik yang nitrogen ataupun angin biasa. 

Semua ini menjadi sebuah peluang yang menarik terutama mereka yang ingin memulai usaha baru, namun butuh modal ratusan juta, pasalnya harus menyewa ruko yang dekat dengan jalur kendaraan umum, selain memudahkan layanan juga mempercepat pertukaran transaksi.

Saat kendaraan roda empat mau mengisi nitrogen misalnya, maka banyak pelaku bisnis membuka jasanya dengan kontrak di SPBU, dengan alasan lokasi strategis, mobil yang mau ngisi ban juga mudah untuk parkir dan mengisi bannya. Bahkan ada layanan perbaikan ban bocor, karena rata-rata mobil keluaran sekarang di dominasi ban tubles, maka bisnis karet tubles juga untung, produknya laris manis, pelaku bisnis semakin semangat, perputaran usahanya semakin menggeliat, petani karet pun kena imbasnya.

Masa usia ban ada batasnya, walaupun mobilnya jarang dipakai untuk operasional, namun usia ban sudah bisa diprediksi, semakin tua usia bank, kualitas pada ban semakin berkurang, katakanlah beli ban tahun 2015 sekarang tahun 2021 maka sebaiknya ban diganti baru, pasalnya keselamatan dan kenyamanan berkendaraan sangatlah penting. 

Lebih baik mencegah atau ikhtiar kebagusan dibandingkan sudah terjadi di jalan, saat melaju di jalan TOL lalu ban lamanya rusak maka kita harus menyiapkan gantinya, padahal kita tidak membawa uang untuk beli ban baru.

Pemilik kendaraan dalam membeli Ban baru juga harus melihat kapan produk itu dikeluarkan, semakin baru produk yang dibeli maka usia nyaman dalam berkendaraan, tentunya empat ban yang diganti satu merk, jangan beda merk. Karena akan beda keseimbangannnya disaat kita melaju di jalan.

Mengecek onderdil kendaraan secara berkala, menjadikan mobil anda atau motor anda akan semakin terawat, saat ada kerusakan juga bisa terdeteksi lebih awal, ibarat fisik kita juga harus di periksa kesehatannya secara rutin, agar diketahui penyakit yang ada dalam tubuh kita dan perlu apa saja asupan terbaik agar fisik tetap segar bugar dan trengginas.

Semakin mobilnya mahal, maka harga ban juga akan menyesuaikan dengan spesifikasi bannya, misalkan mobil mewah, pastinya kita harus mengalokasikan harga ban lebih dari satu juta lebih, beli ban tidak bisa satu untuk kendaraan, harus sepasang, kanan dan kiri. 

Sekelas mobil Avansa dan Xenia misalnya maka uang yang dikeluarkan untuk sepasang ban baru kisaran Rp 1jt bahkan ada yang lebih tergantung merk ban yang dibeli, disinilah pelaku usaha membidik peluang bisnisnya, semakin menjamur mobil yang ada, maka kalau buka usaha ban dan jasa servicenya maka akan semakin tertutup modal yang sudah dikeluarkan. 

Ingat pemilik kendaraan juga harus menyiapkan ban serep di kendaraannya, sebagai antisipasi saat ban kendaraanya bocor atau rusak, ban serep yang ada menjadi pengganti ban yang kena paku, atau bocor diperjalanan. Jika bocornya kurang bersahabat maka alamat ban tersebut diganti yang baru. 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun