Nasib Warga Desa Negla Di Brebes Harus Menyebrang Rel KAI Tanpa Palang Pintu

Saat anda mau ke Desa Negla Kecamatan Losari maka akan melewati dua jalan Kabupaten, yakni jalan bojongsari menuju Randegan melewati rel kereta api, kedua Desa Karangjunti ke selatan melalui rel kereta api. Kedua jalan tersebut tanpa ada palang pintu, kasihan nasib desa ini. 

Warga Desa Negla tiap hari harus hati-hati, harus lirik kanan dan kiri, karena hanya mengandalkan warga yang bertugas di jalan tersebut secara bergiliran, padahal diselatan jalan rel kereta api ini ribuan penduduk bertempat tinggal, dan dipastikan tiap hari harus melalui jalur ini sebagai akses utama. 

Mestinya dipikirkan bersama atas keamanan warga yang kadang bisa pagi, siang, sore hingga malam hari menyebrang jalur utama ini, tak mungkin mencari rute lain karena akses jalan ini berada di wilayah kereta api jalur selatan, dimana rute kereta api cirebon-purwokerto. 

Upaya sementara berdasarkan pantauan di lapangan, lewat penuturan Kades Negla Bambang Irwanto, SE memang sedih mas, akses jalan bagi warga kami menuju ke kersana atau losari Brebes atau mau ke arah Ciledug Jawa Barat dan Cirebon pasti harus menyebrang  jalan kabupaten yang ada jalur kereta api.d

" Dalam waktu dekat pihak Desa mau mengajukan surat kepada Bupati agar difasilitasi Pos Jaga Plang Pintu dan posko yang nyaman bagi petugasnya," pungkasnya.

Dikutip dari pemberitaan tempo.co dijelaskan bahwa sebanyak 56 dari 82 perlintasan kereta api  yang ada di Kabupaten Brebes belum memiliki palang pintu. Puluhan perlintasan itu tersebar di wilayan utara, tengah, dan selatan, termasuk di jalur alternatif mudik lebaran. Para pemudik diimbau untuk mewaspadai perlintasan KA tersebut.

Dari 82 perlintasan KA di Brebes, ada 15 perlintasan yang dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Adapun Dinas Perhubungan mengelola 11 perlintasan KA yang tersebar di jalan-jalan kampung di 4 kecamatan, meliputi  Kecamatan Brebes, Bulakamba, Paguyangan, dan Larangan.