Dunia perbankkan sudah merambah ke Pondok Pesantren, dengan ada ATM di taruh di kompleks pondok pesantren berarti pihak perbankkan sudah melakukan studi lokasi dan berapa jumlah nasabah yang ada.Â
Bank akan melihat tingkat keamanan lokasi tersebut, selain lokasi harus strategis, bank juga akan melihat sisi keamanan bagi nasabah, bahkan kalau ada perumahan tapi kondisi masih sepi, mereka tidak menaruh mesin ATM.Â
Wajar jika mesin ATM itu di taruh di lokasi yang ramai seperti di mall, supermarket, masjid jami, ataupun di pusat layanan pemerintah, karena jelas lokasi mereka sangat strategis dan tiap hari dipastikan ada orangnya.
Keberadaan mesin ATM di Ponpes menjadi terbantu bagi wali santri dan para santri baik itu santri putra atau santri putri, seperti hari ini saja, berada di ponpes Al Hikmah Benda 2 Sirampog Brebes, beberapa santri putri mengambil uang untuk biaya hidup selama di ponpes.
Teknologi digitalisasi sangat membantu betul bagi para santri, karena teknologi memang diciptakan untuk mempermudah pengguna, kalau masih menganggap hadirnya teknologi kemudian kita menjawab masih sulit maka kita ini belum siap menghadapi revolusi industri.
Mesin ATM di dalamnya berisi uang, mereka yang punya ATM dan di dalamnya ada isi saldo uangnya maka bisa mengambil dengan mudah, tinggal pilihan uang mau Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu tergantung mesin ATM tersebut tertulis di mesin ATMnya.Â
Setiap minggu, petugas bank mengisi mesin ATM, dan ini bagian dari layanan bagi nasabah. Nasabah bisa mengambil sewaktu-wakyu dan selama 24 jam beroperasi. Jika rusak akan ada pengumuman di mesin ATM termasuk saat mau masuk ke ATM.Â