Olahraga itu bisa meningkatkan kekuatan otot dan jantung, juga menurunkan kadar tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol baik, menurunkan kadar kolesterol, bahkan dengan rutin berolahraga selain fisik kita bugar, juga meningkatkan kerja jantung untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Mereka yang rutin berolahraga itu obat yang mujarab, karena mudah dilakukan oleh siapa saja, dan biayanya tidak mahal, tapi seringkali kita ini enggan untuk berolahraga, alasan tidak sempat, malas, dan ragam alasan lainnya. Coba lihat bagaimana pelatih senang yang rutin olahraga, selain fisiknya bagus, badannya juga sangat bagus sesuai ukuran BB per TB, bahkan jika gaya hidup kita enggan untuk olahraga, maka efek domino yang akan muncul, antara lain obesitas, perut jadi buncit, dan penyakit degeneratif akan muncul dengan sendirinya.
Mereka yang berpuasa, tetap donk harus olahraga, karena olahraga yang rutin di lakukan oleh siapapun, itu bisa mencegah penyakit jantung dan stoke, selain itu karena dapat sinar matahari langsung, dan keringat keluar dari pori-pori kulit, akhirnya lemak berkurang, sehingga menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Bahkan kalau anda ingin tidak nyeri pada punggung, maka berolahragalah secara rutin, misalnya naik sepeda gunung, sepeda onthel atau sepeda dames lama, itu menjadikan fisik anda semakin sehat. Wajar jika para orang tua atau mereka yang lansi, selalu melakukan setiap pagi Orjapa atau disingkat olahraga jalan pagi, selain bisa menangkan obesitas, juga bisa meningkatkan metabolisme tubuh, bagi anda yang ikut BPJS maka ada senam pronangkis, dimana setiap peserta BPJS diminta untuk aktif tiap minggu mengikuti kegiatan senang biar fisiknya kenceng dan trengginas, tidak mudah sakit atau loyo.
Misalkan ikut olahraga senam maumere Untuk bakar kalori.Â
Mereka yang sudah lansia masih suka olahraga, itu bisa kelihatan muda, bahkan fisik orang yang suka olahraga rutin, selain kulitnya keset, juga badannya kekar, dan tidak mudah sakit, bahwa bisa menekan resiko osteoporosis, termasuk selalu hidup germas atau gerakan masyarakat untuk sehat, tentunya selain olahraga, harus rutin periksa ke layanan kesehatan dan konsumsi gizi berimbang.
Saat puasa, keluhan penyakit akan berkurang, seperti kasus diare atau tipes dan lain-lain, sangat berbeda ketika sudah puasa usai, misalkan setelah lebaran, karena konsumsi makan dan minum kita tidak teratur, maka yang terjadi banyak peningkatan pasien rawat inap dan rawat jalan paska idhul fitri, akibat perubahan konsumsi saat puasa dengan setelah lebaran. Wajar pada dokter mengalami penurunan omset disaat puasa ramadhan, dibandingkan setelah lebaran.
Mereka yang berpuasa dan berolahraga maka akan meningkatkan kualitas hidup, baik pada kesehatan fisiknya, juga pada kualitas hidupnya, mereka bisa menjaga fisiknya dengan baik, dengan cara tidur teratur, makan teratur, dan olahraga teratur, hidupnya dibagi untuk serba teratur.Â
Namun sebaliknya bila kita dalam menjalani hidup ini selalu malas olahraga, minum alkohol, makan tidak teratur dan banyak begadang dan ragam pelanggaran yang ditentukan oleh para ahli medis.
Maka fisik kita semakin buncit, semakin gemuk, dan muncul penyakit degeneratif, apalagi kalau sudah bawaan dari kecil adalah stunting, wah semakin gaswat saja nih fisiknya, akan menumpuk penyakitnya pada tubuh kita. Sehingga yang muncul adalah loyo, malas, dan hidup tidak semangat, ditambah lagi isi dompet terkadang juga semakin menipis, sudah mau jadwal THR lebaran lagi, bagaimana nih untuk memberikan angpo kepada sanak familinya, ditambah lagi pandemi covid-19 lagi.
