Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Hikmah Seseorang yang Menjaga Wudhunya

17 Mei 2019   18:15 Diperbarui: 17 Mei 2019   18:29 1466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang yang berwudhu dianjurkan tidak usah air wudhu yang diwajahnya di usap, biarlah kocor-kocor atau menetes airnya ke bumi, karena air yang menetes akan menjadi saksi bagi mereka yang dawail   wudhu, banyak ulama yang alim dan derajatnya dimulyakan karena setiap batal wudhu langsung ambil wudhu lagi agar selama hidupnya selalu berwudhu. 

Menjaga wudhu selama hidupnya, itu bagian dari sunah nabi. Di antara sunnah Nabi-Nya yang mulia adalah menjaga wudhu. Setidaknya, seorang muslim berwudhu minimal lima kali dalam sehari, setiap hendak mendirikan shalat fardhu.

Ada hikmah ketika seseoran itu selalu menjaga wudhunya, antara lain Wajahnya bercahaya. Senyumnya sumringah dan inspiratif. Aura mereka senantiasa positif. Pikiran dan hatinya bersih. Saat melihat yang haram, mereka langsung menundukkan pandangan seraya memohon perlindungan kepada Allah Ta'ala. 

Hikmah lainnya adalah Wudhu adalah energi positif yang membuat seorang hamba bertambah baik akhlaknya, yang lainnya yakni ia akan meninggal dalam keadaan husnul khatimah karena meninggal dalam keadaan suci.

Bahkan dijelaskan dalam hadits nabi yang diriwayatkan oleh HR Bukhari dan Muslim, Sejatinya ummatku pada Hari Kiamat akan datang dalam kondisi wajah, ujung-ujung tangan dan kakinya bersinar pertanda mereka (menjaga) wudhu semasa hidup di dunia. 

Dalam kitab bidayatul hidayah, kyai subhan menjelaskan terkait Air yang dapat digunakan untuk bersuci ada tujuh macam, yakni air hujan, air laut, air sungai, air sumur, air mata air, dan air salju, dan air dari hasil hujan es. Ketujuh macam air itu disebut sebagai air mutlak selama masih pada sifat asli penciptaannya. Bila sifat asli penciptaannya berubah maka ia tak lagi disebut air mutlak dan hukum penggunaannya pun berubah.

Sedangkan Jauhilah 7 perkara makruh didalam wudhumu, diterangkan oleh KH. Subhan antara lain : 

Pertama,  janganlah kau kibaskan tanganmu maka airnya jadi menciprat. 

Kedua janganlah kau benturkan wajahmu dan jangan kepalamu dengan air. 

Ketiga, jangan ngobrol ditengah2 wudhu. 

Keempat,  jangan melebihi 3 kali ketika membasuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun