Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Malam Tirakatan HUT RI ke-73

16 Agustus 2018   16:37 Diperbarui: 16 Agustus 2018   16:39 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumpeng Malam Tirakatan/Doc goodnewsfromindonesia.id

Malam ini adalah malam tirakatan, tepatnya tanggal 16 agustus 2018, warga di kampung menyambutnya dengan doa bersama dan dihadiri oleh para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan sejumlah warga. 

Kegiatan ini bisa dilakukan di tingkat ET atau RW, Ibu PKK menyempatkan diri untuk membuat tumpeng kemerdekaan dan nantinya akan dipotong oleh ketua RW atau ketua RT dan diserahkan kepada warga yang dianggap berjuang dilingungannya, ustad atau tokoh agama akan memimpin doa bersama dan mengirimkan doa untuk para pejuang agama atau bangsa ini yang telah berkorban untuk kemerdekaan bangsa ini. 

Mereka telah mendahului kita, dan berjuang mengisi kemerdekaan saat mudanya dengan tenaga dan ilmunya mereka, baik yang berjuang di medan perang maupun yang membantu perjuangan para pejuang ini dengan memberikan bekal materi maupun bekal lainnya. 

Bangsa ini akan besar dan maju berdaulat jika generasi yang akan datang selalu bekerja keras, berbudi luhur, dan berbakti nusa dan bangsa. Pondasi akhlaq dan adab serta ilmu harus dimiliki oleh para generasi sekarang, jangan suka mengguncing atau mencemooh orang lain, apalagi dalam bekerja malas dan sombong, maka nasib bangsa ini akan tertinggal.

Kebersamaan dan gotongroyong harus selalu menjadi ciri khas umat Indonesia, satu nusa satu bangsa dan satu bahassa menjadi ciri masyarakat Indonesia. Perjuangan kemerdekaan ini harus diiai dengan karya anak bangsa yang bisa mengharumkan nama bangsa, seperti prestasi di kampungnya hingga bisa sampai mancanegara, selalu ingat bahwa perjuangan ilmu dan tenaganya untuk kepentingan negara dan bangsa. Bahkan saat berdoa dalam menunaikan ibadah haji di tanah suci pun, mereka berdoa agar bangsa ini menjadi bangsa yang baldatun thayibatun wa robbun ghofur yang artinya penduduk ini diberikan nikmat untuk disyukuri dengan baik. 

Baldatun thayyibatun adlah: ini negeri yang baik, karena banyaknya pohon-pohon, dan bagus buah-buahannya. Ditanami apapun bibit tanaman bisa berbuah dan bisa dinikmati oleh penduduk tersebut. 

Wa rabbun ghafur maksudnya para penduduk yang ada ini mendapatkan ampunan dari Allah SWT,  Rabb kalian adalah Rabb yang Maha Mengampuni dosa-dosa, jika kalian mensyukuri rizki pemberian-Nya. Bahkan penduduknya sangat nyaman dan aman dalam beribadah, rasa kasih sayang dan sopan santun dalam menghargai perbedaan. 

Budaya tirakatan jangan sampai punah, dsn jangan buat malam tirakatan dengan pesta pora apalagi merayakan dengan minuman keras disaat malam 17 agustus 2018. Para pejuang ini hanya berharap doa dan lanjutkan perjuangan negeri ini dengN generasi yang cerdas, ceria, dan berakhlaqul karimah. Selamat buat warga yang melaksanakan kemerdekaan dengan berbagai kegiatan dan ada doa bersama saat malam tirakatan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun