Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kelola Waktu Anda dengan Baik, Agama Islam Pun Mengaturnya

4 Juni 2018   18:52 Diperbarui: 4 Juni 2018   20:28 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: clinicalleader.com)

Sebagai makhluk sosial, kita hidup di dunia ini, harus bisa mengelola waktu dengan baik. Untung rugi tergantung pada diri kita sendiri, mau mengatur waktu dengan baik atau sebaliknya. 

Waktu belajar hendaknya diikuti dengan baik, masa mudamu harus digunakan dengan baik, jangan malas untuk belajar, akibatnya dikemudian hari akan kecewa karena kemalasan dan tidak memanfaatkan waktu dengan baik. 

Waktu itu berputar amat cepat, sebagaian orang yang super sibuk, waktu 24 jam terasa kurang, namun bagi orang yang malas maka terasa lama waktu itu berputar. Puasa ramadhan saja tidak terasa, bahwa kita ramadhan bentar lagi akan berakhir, sebulan tak terasa hampir selesai kita lampaui, namun selama bulan ramadhan ini apakah kita sudah menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya terutama untuk patuh kepada perintah Allah SWT. 

Waktu tak pernah kembali lagi, peristiwa yang terjadi dalam hidup pada masa lalu tak bisa diambil atau diulang lagi. Waktu tak bisa berputar ke belakang, dan itu harus kita sadari, waktu terus bergerak dan tak pernah menoleh ke belakang. 

Sahabat, waktu adalah modal yang termahal dan terbaik bagi manusia. Penyesalan jangan terjadi saat ajal mendekati usia kita. Tak pernah ajal itu diketahui kapan datangnya, kalau kita tidak menyiapkan sedini mungkin dengan ibadah yang telah diperintahkan nanti akan kecewa saat usia sudah bertambah namun ibadah kita tidak berubah untuk lebih baik. Waktu tak pernah kompromi untuk mengulangi persinggahannya walau sejenak. 

Seorang muslim harus memperhatikan waktu dengan sebaik-baiknya, baik  itu waktu untuk beramal sholeh, waktu untuk beribadah, waktu untuk berlomba dalam kebaikan, maupun waktu untuk bekerja mencari sesuap nasi yang digunakan untuk mencukupi nafkah lahir dan batin termasuk waktu untuk bergaul dan mengamalkan ilmu kita di masyarakat. 

Berbahaya bagi seorang muslim yang menyia-nyaikan waktu karena jelas merugi. Dengan menunda-nunda waktu tak ada jaminan hidup sampai besok, tak ada yang menjamin kita itu sehat terus menerus, apalagi kalau kebiasaan menunda waktu maka pekerjaan akan semakin menunpuk, semakin menumpuk dan akhirnya kualitas pekerjaanmu tidak sebagus dengan melakukan pekerjaan yang tepat waktu, oleh karena itu jika ada pekerjaan hari segera selesaikan secepatnya, besok ada pekerjaan yang lain. 

Dalam alquran di sebutkan demi masa artinya menunjukkan waktu. Waktu sehat dan sempat harus digunakan dengan baik. Itu nikmat yang luar biasa. Hidup haruslah bermakna dan berguna. Maka bagaimana sebenarnya hidup yang bermakna? Al-qur'an memiliki bahasa sendiri dalam menegaskan pernyataan tentang hidup bermakna. 

Allah berfirman dalam al-qur'an surat wal-ashri yang artinya "Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman, beramal shalih, saling berwasiat dengan kebenaran serta berbuat sabar" (QS Wal-Ashri 1-3).

Surat Al-Ashr menurut mayoritas ulama turun pada fase sebelum rasulullah hijrah ke Madinah. Ayat yang turun pada fase ini disebut dengan ayat Makkiyyah. Tersusun dari tiga ayat dan merupakan surat terpendek dalam al-qur'an bersama surat al-kautsar.

Melalui surat wal-ashri, surat singkat yang barangkali biasa berlalu lalang di lisan seorang mu'min ketika sholat memiliki makna begitu dalam. Empat pilar yang harus menjadi jalan pengabdian hidup manusia. Bagaimana menegaskan eksistensi hidup dengan menjadi pribadi yang beriman, beramal shalih, memiliki kualitas yang sanggup menyampaikan dan menerima nasehat kebenaran, serta untuk selalu bersabar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun