Sekian kalinya penulis berkunjung ke Kabupaten Pemalang, dan disempatkan untuk selalu menikmati beberapa kuliner khasnya, seperti Nasi Grombyang beserta sate kerbaunya dan Aneka masakan Ikan Manyung. Beberapa Kecamatan di Pemalang sudah pernah dikunjungi, baik itu Taman, Petarukan, Comal, Ulujami, Watukumpul, Belik, Randudongkal, Moga, dan Kecamatan yang lainnya. Hampir diperkirakan tiap bulan saat mengantarkan Jamaan Umroh untuk pembuatan paspor di kantor Imigrasi, penulis mampir ke Nasi Grombyang Warso yang cukup dikenal masyarakat luas. Wajar saja jika sepanjang warung tersebut, ramai mobil roda empat yang sengaja menikmati kuliner tersebut.Â
Penulis mengenal Pemalang dengan ICON kota " IKHLAS" dimana Pemalang IKHLAS mengandung arti bahwa seluruh warga Kabupaten Pemalang dengan tulus hati, dengan hati bersih tanpa pamrih dan selalu percaya kepada kebesaran dan kemurahan Allah Tuhan Yang Maha Kuasa serta berserah diri kepada-Nya (Lillahi ta'ala) dalam melaksanakan pembangunan.
Motto Pemalang IKHLAS kecuali mengandung pengertian sebagai tersebut di atas juga merupakan singkatan dari Indah, Komunikatif, Hijau, Lancar, Aman dan Sehat. Masing-masing kata mengangung arti sebagai berikut : INDAH : Mengangung arti cita-cita kehidupan yang elok, bagus, berharga, bernilai keindahan (estetika/artistik) sedap dipandang mata dirasakan dan diresapi lahir dan batin. KOMUNIKATIF: Mengangung arti cita-cita kehidupan yang terbuka, mudah berkomunikasi, mudah diajak bicara, mudah dikenal, menyatu luluh terpadu dalam semua gerak pembangunan. HIJAU : Mengangung arti cita-cita kehidupan yang gemah ripah loh jinawi penuh dengan hamparan tanaman yang bermanfaat bagi kehidupan, hijau royo-royo, damai dan tenang. LANCAR : Mengangung arti cita-cita kehidupan yang ingin selalu melangkah maju dengan mantap, tanpa ragu-ragu, bebas dari hambatan dan tekanan dari siapa pun juga. Â AMAN : Mengangung arti cita-cita kehidupan yang tata tentrem lahir dan batin, tidak merasa takut atau khawatir, tidak ada ancaman atau rongrongan, serta menciptakan/mewujudkan daya tangkal yang kuat terhadap semua ancaman, tantangan hambatan dan gangguan manapun. SEHAT : Mengangung arti cita-cita kehidupan yang seimbang sehat jasmani, rohani dan sosial serta masyarakat yang bersemangat tinggi dan bergairah untuk membangun.
Tidak diketahui dengan pasti kapan makanan khas ini mulai diciptakan. Namun menurut penuturan para orang tua di Pemalang, makanan khas nasi grombyang sudah ada sejak tahun 1960-an. Pada waktu itu penjual nasi grombyang menjual dagangannya secara tidak menetap, tetapi berkeliling kampung. Penjual nasi grombyang yang terkenal antara lain H. Warso di Jl. R.E. Martadinata di dekat alun-alun, serta H. Waridin di Sirandu dekat bekas terminal lama Pemalang.
Anda pasti sudah tahu tentunya bahwa Pemalang identik dengan Nasi Grombyangnya. Jika Anda melewati Kota Pemalang, jangan lupa menyempatkan waktu untuk menikmati Nasi Grombyang yang khas dari Kota Pemalang. Anda bisa menikmati Nasi Grombyang dengan sangat mudah. Karena para penjual Nasi Grombyang bisa Anda temukan dengan mudahnya di Kota Pemalang, terutama di jalan-jalan dekat Alun-Alun Kota Pemalang. Namun Nasi Grombyang H. Warso disebut-sebut sebagai Warung Nasi Grombyang yang paling kondang, bisa dipastikan hampir seluruh masyarakat Pemalang tahu dimana lokasinya.
Nasi Grombyang merupakan Kuliner Pemalang berupa sajian soto yang berbahan daging sapi/kerbau dengan potongan lumayan besar yang dihidangkan dalam mangkuk lengkap dengan nasinya. Penyajian seperti inilah (nasi berkuah/grombyang-grombyang) karena kuahnya meluber yang akhirnya menjadi nama kuliner ini, Nasi Grombyang. Tidak hanya itu, ada persepsi lain yang menyebutkan bahwa nama grombyang sendiri diambil dari kuali besar tempat Nasi Grombyang sebelum disajikan.
Bayangkan di tengah cuaca panas maupun dingin makan Nasi Grombyang yang masih hangat. Potongan daging yang menyumbul ke permukaan dan taburan daun bawang yang menggoda, sangat nikmat. Pertama mencoba kuahnya yang berwarna hitam ternyata memili rasa seperti kuah rawon, dan kedua mencoba potongan dagingnya begitu terasa lembut. Disamping semangkok Nasi Grombyang, juga disajikan sate daging kerbau/sapi dengan ukuran sangat lebar.
Saat penulis berada di Warung Pak Warso di utara alun-alun pemalang, dari swalayan indomaret ke utara, tepatnya di sebelah barat jalan jika arah kita dari selatan, tepatnya di Jalan RE Martadinata ada di sebelah selatan pasar tersebut. warungnya sangat bersih, sang koki ada dibelakang ruang makan, sedangkan di tempat ini kita bisa melihat sang koki ada di pintu masuk. Di sudut ruangan tersebut ada 4 orang pengamen yang siap menghibur pengunjung.Â
Harga seporsi untuk Kuliner Pemalang Nasi Grombyang pada umumnya adalah Rp 14.000. Untuk sate kerbau/sapi pelengkapnya cukup Rp 3.000 saja. Harga ini tidak tetap, artinya akan terupdate seiring berjalannya waktu dan harga sembako. Biasanya Warung Nasi Grombyang H. Warso ini mulai melayani para pembelinya mulai dari jam 8 pagi sampai jam 9 malam setiap hari. Sejarah Nasi Grombyang yang kemudian menjadi salah satu ikon kuliner Pemalang sebenarnya masih belum diketahui dengan jelas. Akan tetapi, menurut warga setempat, nasi grombyang sudah dikenal sejak era 1960-an. Awalnya, para penjual Nasi Grombyang menjajakan dagangannya dengan berkeliling, keluar masuk kampung. Seiring dengan semakin banyaknya orang yang ketagihan akan nikmatnya makanan ini, maka muncullah beberapa warung Nasi Grombyang .