Mohon tunggu...
Moses D. Langoday
Moses D. Langoday Mohon Tunggu... Penulis - PenaLiterasi

Tajam & Berimbang

Selanjutnya

Tutup

Money

Menjadi Pelaku Ekonomi Dunia

30 Mei 2020   02:15 Diperbarui: 30 Mei 2020   02:25 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
good Picture. (dokpri)

Hallo Kamerad.

Tulisan ini hanyalah sebuah pemahaman sangat sederhana yang saya uraikan karena tidak ada aktivitas Selama Pandemi COVID-19 Merajalela dan tentunya perlu masukan dari kalian yang sudah singgah di blog saya ini.

Saya Moses D. Langoday

SELAMAT MEMBACA.

Perluasan pembangunan Ekonomi Indonesia yang merupakan arahan strategis  dalam percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi indonesia dalam rangka pelaksanaan pembangunan jangka panjang.

Perluasan pembangunan ekonomi indonesia di arahkan pada terbentuknya integrasi pembangunan agar masterplan pembangunan tidak tumpang tindih dengan masterplan-masterplan lain yang sudah ada.

Lantas seperti apa strategi perluasan pembangunan ekonomi di Negara kita ? hmmm ! yang Pertama , menyangkut persoalan Koridor Ekonomi Indonesia yaitu pemerataan pusat pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa , Sumatra , Kalimantan , Papua , NTT , dan lain sebagainya.

Yang Kedua Menyangkut persoalan konektivitas nasional , konsep yang di usung merupakan Integrated Globally Connected . Bagaimana agar menghubungkan pusat pusat ekonomi maupun daerah terpencil agar terjadi value chain yang efektif di indonesia.

Keberadaan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia menambah deretan pajang konsep atau masterplan atau blueprint atau grand design pembangunan nasional yang miski realisasi. Prinsip organisasi menjelaskan  , dalam konsep Plan-Organize-Action-Control, dua tahap awal merupakan tahap termudah sedangkan Action dan Controllah yang menjadi indicator kesuksesan suatu rencana organisasi.

Cita-cita leluhur kita perluasan pembangunan ekonomi Indonesia mirip seperti upaya yang sudah di laksanakan pemerintah terdahulu , tetapi kandas ketika ganti pemerintahan. Mengapa ? mungkin karena terjadi konflik kepentingan sehinggan cita-cita menguatkan pertumbuhan ekonomi sulit terrealisasi. Misalnya ada beberapa peroyek yang menjadi beban Negara dan menimbulkan suatu pemborosan investasi yang sia sia.

Berkaca dari china sebelum jauh jauh hari dibukanya kran perdagangan ACFTA , china sudah melakukan persiapan yang serius untuk meningkatkan daya saing prouk dalam negeri karena itu perluasan ekonomi indonesia harus lebih bersikap proaktif , kreatif , inovatif agar mampu meningkatkan produktivitas.

Namun di Indonesia sendiri ada dua persoalan yang menurut saya harus di selesaikan : yang  Pertama , Meyakini Peran Industri Domestik terutama Usaha Mikro Kecil Menengah sebagai pemegang Saham terbesar ekonomi suatu Negara merupakan pelaku ekonomi domestic. 

Persoalannya , perluasan pembangunan ekonomi Indonesia belum berpihak kepada pelaku kita dan malah memberikan fasilitas besar kepada Investasi Asing. Yahh wajar kalau terjadi Demo dari Mahasiswa dan Rakyat kecil karena Investor Asing di perlakukan seperti raja sementara rakyatnya di peras hinggah ke akar-akar.

Dalam perluasan pembangunan ekonomi indonesia , focus pembangunan infrasturktur berorientasi kepada sector sektorbesar seperti BUMN , BUMD , dan swasta besar. Hal ini harus menjadi perhatian khusus kepada pemerintah sekarang yang tidak menyampingkan usaha Ekonomi Makro Menengah.

Yang kedua ,  Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia harus di arahakan agar dapat mencapai peingkatan segnifikan untuk dapat mem back up kesenjangan pembangunan Indonesia. Barat dan Timur masih dominan di Jawa , Sumatra , dan Kalimantan.

Masterplan kita tentuk di dasari Itikad Baik para pemangku usaha untuk memajukan Indonesia salah satunya di sector Industri Nasional. Peran Chek and Control bukan hanya para wakil rakyat di parlemen saja melainkan seluruh bangsa indonesia utamanya bangsa indonesia yang berintelektual.

STAY SAFE ANDSEE YOU NEXT TIME.

;)

"Menulislah , karena Tak seorangpun berhak membatasi untuk anda berpikir dan berkarya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun