Mohon tunggu...
Moses D. Langoday
Moses D. Langoday Mohon Tunggu... Penulis - PenaLiterasi

Tajam & Berimbang

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sebuah Perspektif Sosial dan Politik Menuju Indonesia yang Stabil

21 Mei 2020   20:10 Diperbarui: 21 Mei 2020   21:35 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata Sosial dan Politik merupakan dua kata yang sangat familiar bagi semua orang. Dalam Hal ini sosial dan potilik mempunyai hubungan yang saling berkaitan ibarat dua mata mata uang yang tidak dapat di pisahkan.  

Dalam hal sosial kita dapat mengambil contoh dari kehidupan bangsa Indonesia yang belum mapan , belum sepenuhnya sejahtera. Masih terjadi kesenjangan antara si kaya dan dan si miskin atau dalam teori karl marx di sebut dengan pertentangan klas. 

Jika membicarakan persoalan sosial maka tidak lepas dari persoalan Agama , Ekonomi , Budaya , dan lain-lain. Namun berbeda jika berbicara soal politik yang lebih membahas tentang bagaimana suatu cara sebagai usaha pencapaian keputusan yang bermanfaat sebagai usaha khalayak banyak. 

Hubungan antara Sosial dan Politik.

Dalam hal hubungan , sosial dan politik mempunyai hubungan yang sangat erat kaitannya.  Sosial merupakan situasi dimana ada kehadiran orang lain. kehadiran itu dapat nyata kita lihat , tetapi juga hanya dalam bentuk imajinasi. Sedangkan politik dalam teori klasik aristoteles menyatakan bahwa usaha yang di tempuh warga negara sebagai usaha mewujudkan kebaikan bersama. 

Dari defenisi antara sosial dan politik , saya menemukan satu kata " Bangsa Indonesia. Dalam hal ini bangsa Indonesialah yang menjadi penghubung antara sosial dan politik itu sendiri. Bangsa Indonesia atau manusia merupakan mahkluk sosial yang artinya tidak dapat hidup sendiri , dan politik membutuhkan bangsa Indonesia sebagai pelaku atau yang menjalankan politik itu sendiri.

Menuju Indonesia yang Stabil.

Politik , Ekonomi , Sosial , Budaya dan Keamanan merupakan sebuah kesatuan dari beberapa aspek yang dapat menjadi sebuah potensi besar bagi bangsa Indonesia. 

Di Era Globalisasi ini Indonesia menghadapai cobaan besar dari aspek aspek tersebut,  yang berdanpak pada Kesejahteran dan Keamanan di bangsa Indonesia seperti tidak stabilnya situasi ekonomi dimana masih bergejolak harga kebutuhan pokok, demoralisasi bangsa indonesia dengan meningkatnya angka kriminalitas yang dilaksanakan masyarakat dari berbagai usia , Disintegrasi bangsa Indonesia yang saat ini lebih meonjolkan sifat rasial dan lebih mengagungkan  suatu kelompok sosial , penurunan nilai nilai penghormatan pada budaya dan karakter bangsa. 

Ini merupakan bagian dari gambaran berbagai persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini , maka dari itu kita sebagai salah satu bagian yang tak terpisahkan dan memiliki sebuah kewajiban sebagai usaha melakukan langkah perbaikan yang konkrit serta efektif demi perbaikan kualitas bagsa secara menyeluruh. 

Dari aspek historis Indonesia memiliki kenangan manis pada tahun 1900-an , dimana para pemuda  melakukan berbagai gerakan politis yang bertujuan melawan penjajah dan memerdekakan bangsa melalui organisasi dagang , organisasi kepemudaan , organisasi komunitas , organisasi agama  bahkan organisasi politik ( partai ). 

Bangsa ini besar karena besarnya pengetahuan dan partisipasi bangsa Indonesia saat itu pada politik oleh karenanya bangsa Indonesia dapat mengerti dan menganalisa berbagai situasi yang terjadi serta dapat mencari serta merumuskan jalan keluar sesuai dengan situasi bangsa saat itu.

Degradasi partisipsi dan Keingintahuan Bangsa Indonesia mengenai politik merupakan  sebuah awal dari munculnya bangsa indonesia buta politik yang berdanpak pada kualitas perpolitikan dan demokrasi yang rendah sehingga output dari politik dan demokrasi juga tidak terkait kehedak bangsa Indonesia yang banyak karena tingkat partisipasinya rendah. 

Sebagai usaha itu perlu ditanamkan dan Implementasikan pendidikan politik sedini mungkin bagi generasi penerus bangsa sebagai usaha dapat mengerti dan mengenal tidak pada trauma dari kata politik yang selalu di identikan pada hal yang buruk.

pada banyak pergeseran nilai mulai dari zaman Orde Baru dan Reformasi dimana saat zaman Orde Baru pemerintah mengusahkan dengan berbagai cara agar semua kompnen bangsa menjadi satu dengan mengesampingkan hakikat mereka yang berbeda sehingga saat Reformasi meletus terjadi euforia berlebihan sehingga bangsa ini lupa bahwa dirinya satu dan lebih mengedepankan perbedaannya. 

Hal ini tercermin dan terjadinnya banyak persoalan hingga konflik sosial di seluruh Indonesia yang berpotensi menciptakan disintegrasi bangsa , hal ini terjadi karena tidak pada pengikat paten bagi segenai bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun