Mohon tunggu...
Adriansyah Abu Katili
Adriansyah Abu Katili Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo.

Saya dosen pada Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Memiliki hobi membaca dan menulis. Saya membaca buku fiksi maupun non fiksi dan puisi. Saya juga suka menulis, baik tulisan ilmiah, ilmiah populer, fiksi, dan puisi.,

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ritual dan Kultur dalam Ibadah Islam

25 Maret 2024   09:12 Diperbarui: 25 Maret 2024   09:17 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa Catatan

Apa yang dapat diambil dari fenomena ini? Yang pertama adalah, bagaimanapun agama tidak bisa lepas dari budaya. Ketika Agama Islam masuk ke suatu daerah, maka dia tidak memasuki ruang yang kosong. Di daerah itu sudah ada penduduk yang memiliki budayanya. Maka agama Islam mengakomidir unsur budaya selama itu tidak bertentangan dengan Aqidah.

Yang kedua, budaya tidak menafikan agama, tapi budaya turut mewarnai agama. Lagu surat yang dibawakan oleh imam dengan suara merdu adalah seni dan seni adalah bagian dari budaya. Seni yang dibawakan oleh imam sholat justeru membantu kehusukan sholat makmum.

Tradisi bersahur dan berbuka di awal Ramadhan oleh Kaum Muslimin Gorontalo adalah ekspresi kegembiraan bahwa mereka masih mendapat kesempatan untuk beribadah puasa. Jadi itu adalah ekspresi kesyukuran kepada Allah. Kegembiraan itu diwujudkan dengan kegembiraan menyantap daging ayam yang bagi masyarata Gorontalo termasuk makanan elit. Untuk Idul Fitri kita di Indonesia menyediakan makanan yang berbeda dengan makanan di hari-hari biasa, ketupat, burasa, dan lain-lain. Iyu adalah ekspresi kegembiraan telah berhasil menjalani ibadah puasa sebulan penuh.

Tradisi pasang lampu atau "tumbilotohe" di Gorontalo adalah tradisi budaya yang memperkuat ajaran Islam pada masa dahulu. Kini hal itu menjadi tradisi turun temurun di Gorontalo dengan penyesuaian perkembangan teknologi lampu listrik.

Perbedaan lagu takbir anatar negara adalah symbol perbedaan, namun masih dalam bingkai yang sama, yaitu mengagungkan Allah.Lafal takbir yang sama, namun dengan langgam yang berbeda menunjukkan betapa kayanya kita dengan budaya namun masih dalam satu Aqidah Islam.


Interior masjid yang berhiaskan kaligrafi akan membantu jamaah untuk menghayati firman Allah. Ini akan membantu mereka untuk khusuk dalam sholat dan pada akhirnya akan sampai pada penghayatan akan keagungan Allah. Ini mengingatkan saya pada ungkapan seorang guru besar filsafat berkebangsaan Prancis, bernama Roger Garaudy yang setelah masuk Islam mengganti namanya menjadi Raja Garaudi. Dalam bukunya berjudul "Promises de la Islam" yang diterjemahkan menjadi "Janji-janji Islam" beliau mengatakan "Segala seni  membawa kepada masjid, segala masjid membawa kepada sholat, dan segala sholat membawa kepada Allah." Seni yang dimaksud di sini tentu saja seni yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Penutup

Sebagai penutup saya menyatakan bahwa seni bisa membantu ritual Islam. Seni sangat membantu pelaksanaan ibadah. Maka seni dan Islam tidak perlu dipertentangkan.

Gorontalo, 25 Maret 2024

Adriansyah A. Katili

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun