Mohon tunggu...
Rosdiyana
Rosdiyana Mohon Tunggu... -

Just a woman who love writing, reading, cooking, traveling and capturing moment.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ada Apa dengan Pendidikan di Indonesia? Inilah Fakta-Fakta Mencengangkannya

16 Desember 2018   12:53 Diperbarui: 16 Desember 2018   14:07 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: siap-sekolah.com)

Indonesia termasuk negara dengan tingkat kelahiran yang tinggi di mana generasi mudanya menjadi harapan bangsa dan penerus estafeta kepemimpinan di bangsa ini untuk menuju indonesia yang lebih baik dan lebih maju kedepannya.

Salah satu cara untuk mewujudkan hal tersebut tentunya melalui jalur pendidikan, disisi lain juga karena hak setiap warga negara untuk mendapat pendidikan, sesuai tercantum dalam pasal 31 ayat (1). Tentunya dengan harapan mereka generasi muda Indonesia bisa mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya serta bisa membentuk dan memperkuat karakter bangsa. Namun berbicara mengenai pendidikan di Indonesia berikut ada beberapa fakta tentang pendidikan di Indonesia yang mungkin belum anda ketahui:

1.   Pendidikan Indonesia Pernah Menjadi Kiblat untuk Pendidikan di Malaysia

Pada tahun 1960-1970an, Indonesia pernah mengirimkan guru-guru ke Malaysia karena Malaysia tidak memiliki banyak guru yang berkualitas. Malaysia bahkan mengirimkan putra-putri terbaik mereka untuk menempuh pendidikan di Indonesia.

2.   Kualitas Pendidikan Rendah

Namun faktanya sekarang kualitas pendidikan di Indonesia memang masih rendah, keadaan ini justru berbanding terbalik dengan keadaan indonesia pada tahun 1960-1970 hal tersebut dibuktikan dengan kurangnya tenaga pengajar yang kompeten dibidangnya, karena beberapa guru pengajar yang bukan dibidangnya pun juga dipaksa mengajar pelajaran yang tidak dikuasainya. 

Contohnya saja ada guru fisika yang merangkap mengajar sejarah atau guru olahraga merangkap menjadi guru ppkn. Bahkan masih ada di daerah pelosok dan terpencil di Indonesia yang hanya memiliki satu guru yang mengajar semua kelas dari kelas satu sampai kelas enam SD

3.   Kurikulum di Indonesia telah Berganti Sebanyak 9 Kali

Sejak tahun 1947, Indonesia telah mengganti kurikulum pendidikannya sebanyak 9 kali. Mulai dari kurikulum 1947 (Rentjana Pelajaran 1947), Kurikulum 1952 (Rentjana Pelajaran Terurai 1952), Kuriklum 1964, Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999, Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi), Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), dan yang terakhir adalah Kurikulum 2013.

4.   Kurikulum yang Tak Sesuai dengan Siswa Indonesia

Kurikulum yang ada saat ini mengharuskan siswa bisa pelajaran eksak padahal jika kita bandingkan dengan negara lain, kurikulum di Indonesia ini sangat memberatkan siswanya. Keadaan seperti ini seharusnya segera mendapat perhatian dari Pemerintah Indonesia. Di negara lain saja, pendidikannya lebih mengutamakan pendidikan moral dan etika sehingga menghasilkan generasi yang memiliki karakter kuat.

5.   Biaya Pendidikan yang mahal

Sepertinya masalah biaya pendidikan yang mahal adalah persoalan yang paling banyak dikeluhkan rakyat Indonesia. Meskipun sekolah negeri gratis namun masih banyak siswa yang berhenti sekolah karena tidak punya biaya. Tidak hanya di tingkat sekolah, di kampus pun juga begitu. Biaya kuliah yang sangat mahal membuat kebanyakan pelajar-pelajar Indonesia hanya berhenti di bangku sekolah tingkat atas. Jika kita melihat negara lain seperti Jerman, pemerintahannya sudah menggratiskan warganya untuk belajar hingga di perguruan tinggi S3.

6.   Angka Putus Sekolah

Berdasarkan data pendidikan 2010 disebutkan, sebanyak 1,3 juta anak 7-15 tahun terancam putus sekolah. Sebenarnya yang mempengaruhi angka putus sekolah di Indonesia sangat beragam, namun masalah yang paling sering ditemui adalah soal biaya sekolah yang sangat tinggi. Menurut Laporan terbaru Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), Education at Glance 2015, data persentase negara dengan tingkat putus SMA tinggi di dunia ditempati Tiongkok dengan 64 persen. Indonesia, ada di urutan kedua dengan angka putus sekolah 60 persen. Keadaan ini menjadi salah satu fakta miris pendidikan di Indonesia.

7.   Pendidikan Indonesia Alami Kemajuan Signifikan

Tidak hanya fakta yang miris saja, pada awal tahun 2017 lalu Indonesia dianugerahi penghargaan dari UNESCO, yakni sesuai dengan yang disampaikan oleh Mendikbud, "Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan di sektor pendidikan. Sebanyak 72,3 persen anak Indonesia telah mengikuti pendidikan anak usia dini. Di awal tahun ini, Indonesia dianugerahi penghargaan UNESCO untuk Pendidikan Perempuan dan Wanita, atas programnya yang dianggap luar biasa dalam pengarusutamaan gender," tutur Mendikbud saat membuka pidatonya pada Sidang Umum The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang ke-39 di Paris, Perancis, Kamis (2/11/2017).

Melihat fakta-fakta yang ada, kita selaku anak bangsa perlu mawas diri dan segera berbenah atas apa yang menjadi kekurangan sistem pendidikan di Indonesia. Inilah tugas yang harus diemban oleh generasi muda atau sapaan hitsnya adalah generasi milenial sebagai  agent of change atau agen perubahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun