Mohon tunggu...
Puisi

Hewan Siput Memaknai Perkembangan Zaman

4 Januari 2017   09:03 Diperbarui: 4 Januari 2017   09:10 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika aku melangkah dengan menggenggam sebuah mimpi Terdapat rangkaian kata yang terlontar dari jahatnya peristiwa kulihat orang orang asik dengan dunianya dan aku bertanya di fakultas manakah gerangan aku sekarang

Ketika aku duduk membayangkan pola rangkaian sebuah harapan aku diam dan melihat makna dari sebuah pesan nonverbal kulihat orang orang asik dengan dunianya dan aku bertanya di fakultas manakah gerangan aku sekarang

Ketika esensi sebuah kata pendidikan dalam ilmu terapan bukan hanya sebuah omong kosong belaka yang mencemooh dosen tua kulihat orang orang asik dengan dunianya dan aku bertanya di fakultas manakah gerangan aku sekarang

Ketika aku dilecehkan dengan anggapan bahwa angin akan meniup terbang dan dianggap orang yang tak mampu menyampaikan bekal batin sebuah bacaan minim sudah mampu menggerakkan logika ekstrim dan aku bertanya di fakultas manakah gerangan aku sekarang

Ketika aku datang dan saling tegur sapa di dalam sebuah kelompok-kelompok kecil yang berdiskusi orang-orang membaca, memahami, dan memaknai dari sebuah karya dan aku bertanya di fakultas manakah gerangan aku sekarang

Ketika langkah kaki ini menginjakkan suatu jenjang tinggi agaknya inilah yang dirindukan bersama, saling tegur sapa bukan bukan orang tak sibuk dengan dunianya orang yang benar-benar mencari makna sebuah pendidikan bukan sekedar materi yang ditonjolkan buku yang menjadi tumpuan bukan ajang pamer rak-rak panjang dosen yang menjadi panutan bukan bahan lecehan mahasiswa sebagai agen perubahan bukan agen keterbelakangan inilah cita-cita kita bersama untuk menjadikan karakter sosial dan aku menjawab di fakultas inilah aku berada sekarang


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun