Mohon tunggu...
Pemulung Kata
Pemulung Kata Mohon Tunggu... Lainnya - Secangkir kopi dan sejuta inspirasi

Pemulung Kata

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Masa Depan Manusia dan Digitalisasi

12 Mei 2022   13:43 Diperbarui: 12 Mei 2022   14:21 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi digitalisasi (DOK. SHUTTERSTOCK)

Menurut Jean Paul Sartre, manusia pertama-tama ada, menemukan dirinya sendiri, melonjak di dunia, dan mendefinisikan dirinya sendiri." Dalam hal ini, manusia bertanggung jawab sepenuh-penuhnya terhadap dirinya sendiri, terhadap apa yang ia lakukan terhadap setiap kehidupannya sendiri. Keberadaan manusia menunjukan arti dari hakikatnya sebagai manusia yang mampu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Mengenai eksistensinya, manusia mesti berkembanga untuk "menjadi", artinya manusia mesti dinamis. 

"Ditengah hiruk-pikuk pergulatan kosmopolitan, persoalan pokok kembali ke manusia sebagai subjek inti."  Perkembangan peradaban yang semakin modern dibarengi dengan perkembangan dunia digital yang semakin memadai, seakan menjadi tantanga sekaligus tuntutan bagi manusia untuk bagaimana menyesuaikan diri.

Perkembangan peradaban modern dengan digitalisasi yang kian memadai, membuat manusia mulai beramai-ramai bahkan mungkin juga berlomba-lomba untuk bisa mencapai apa yang mereka inginkan dari kemudahan-kemudahan yang didapat dalam dunia digital. Hidup manuisa bukan lagi dari pribadinya sendiri, tetapi karena kebergantungannya yang kuat terhadap dunia digital.  

Era digital hadir dengan membawa kemudahan tapi juga sebuah tantangan besar bagi keberadaan manusia sebagai makluk yang terus "menjadi." Situasi yang diimpikan rupanya masih menyisahkan mimpi di atas mimpi oleh karena problem yang semakin marak berkaitan dengan eksistensi manusia, dengan digitalisasi yang diyakini mampu membuat sesuatu yang baru dalam hidup manusia. 

Ditengah kemajuan dunia digital dengan berbagai tawaran yang menarik, kadang-kadang membuat manusia begitu mudah terpikat. Disini ada bahaya bahwa manusia akan lupa dengan identitas pribadinya karena tergiur oleh tawaran-tawaran digitalisasi. 

Hal ini juga akan berimbas pada pudarnya kreativitas manusia sebagai makluk yang berkembang. Eksistensi disini berarti mau menunjukan ada suatu gerak maju dari cara hidup manusia, mulai dari pola pikir hingga perubahan pola laku yang pastinya demi suatu kebaikan tertinggi sesuai hakikat pribadinya.

            Manusia Yang Tanggap dan Transformatif

Perkembangan peradaban dunia dan digitalisasi yang kian canggih akan menjadi sarana selain membantu dan mempermudah, tetapi juga sebagai sarana penunjang yang membantu manusia mengembangkan potensi. "Dalam menjawabi tantangan itu, diperlukan kemampuan berpikir kritis yang handal."  

Perkembangan peradaban modern perlu dibarengi dengan perkembangan pemikiran yang kritis. Dengan begitu manusia tidak mudah menerima begitu saja, tetapi di dahului dengan penilaian yang kritis. Pada kenyataannya bahwa perubahan zaman menjadi tuntutan utama yang mengharuskan manusia untuk bisa menyesuaikan diri. 

Menghindar dan mengelak dari apa yang ada berarti juga menyangkal realitas yang ada. Perkembangan dunia digital yang semakin canggih menjadi satu tantangan bagi eksistensi manusia dalam dunia modern ini. Bagaimana manusia mampu untuk menyesuaikan diri dengan setiap perkembangan tanpa harus kehilangan hakikat sebagai pribadi.

Menerima dan menjalani situasi yang ada adalah suatu keharusan tanpa harus menghindar. Karena itu, manusia hanya perlu membangun "jembatan" sebagaimana yang diungkapkan Frakl. Sehingga manusia tidak mudah terjebak dalam dunia digital yang canggih yang syarat dengan berbagai kemudahan dan tawaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun