Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Hantu" Sudah Tidak Bergentayangan di Tempat Wisata

26 Maret 2020   12:01 Diperbarui: 26 Maret 2020   12:00 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nenek sihir dan hantu-hantu lainnya sudah menghilang dari kawsan wisata Asia Afrika Kota Bandung--dokpri

Beberapa kantor juga menyediakan tempat cuci tangan di halaman depan. Jadi tamu atau pengunjung yang hendak masuk, disarankan untuk mencuci tangan dulu, lengkap dengan sabun antikuman.

Cosplay tokoh kartun tidak bisa menghibur anak-anak--dokpri
Cosplay tokoh kartun tidak bisa menghibur anak-anak--dokpri
Memang ada yang terpukul dengan kebijakan untuk tidak berkumpul dan bepergian. Sektor wisata jelas diminta tiarap dulu. Tidak ada lalu lintas wisatawan. Perputaran uang di sektor ini turun drastis.

Usaha di kelas bawah pun ikut terancam. Pedagang asongan sulit untuk mendapat pemasukan. Pedagang kaki lima juga akan sepi pembeli. Termasuk usaha kreatif semacam jasa potret bersama cosplay, terhenti sementara.

Wawan yang biasa mengenakan cosplay dan mangkal di kawasan Asia Afrika menghibur wisatawan sedikit kecewa. Imbauan untuk tidak berkerumun di kawasan itu membuat dirinya menganggur. Padahal yang menggantungkan hidupnya dari usaha cosplay jumlahnya ada puluhan.

"Tapi mau bagaimana lagi. Sekarang kan sudah ramai soal virus corona. Semua juga takut. Mungkin saja penyebaran bisa terjadi di kawasan wisata. Saya sih berharap bisa segera teratasi dan kehidupan kita normal kembali," kata Wawan.

Tempat yang biasa ramai oleh wisatawan kini tampak lengang--dokpri
Tempat yang biasa ramai oleh wisatawan kini tampak lengang--dokpri
Wawan pun tak menampik jika dirinya dan kawan-kawan tetap mangkal dengan menawarkan jasa foto bareng cosplay, hasilnya akan mubazir. "Lagi pula di kawasan itu sudah sepi. Percuma saja kita ada di sana. Siapa yang mau foto bareng sama kita," tambahnya.

Sementara Haji Romli pedagang soto madura, lebih cepat mengambil keputusan untuk tidak berjualan. Menurut dia, selama ini pelangannya merupakan karyawan sejumlah kantor di kawasan Asia Afrika. Jika kemudian kantor memberlakukan kerja di rumah, maka tidak ada karyawan yang mau makan di tempatnya.

"Ya, mungkin selama dua minggu saya tidak jualan dulu. Santai sama keluarga di rumah. Rezeki sih sudah ada yang mengatur. Ini juga untuk kebaikan semua," ujarnya.(Anwar Effendi)***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun