Mohon tunggu...
Pekik Bayumukti Utomo
Pekik Bayumukti Utomo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis, Pedagang dan Manusia yang bahagia

He was a quiet but humorous sometimes like weird especially when he felt good again. But if he felt bad again, yes that's how, Actually do not want to bother anyone else. But because it is often troubling himself would sometimes difficult to others. Prefer to be alone, quiet, eat, and listen to good music, want to do good for others but the person does not need to know from whom.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[KCV] Cemburu = Cinta

14 Februari 2012   15:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:39 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13292335561402395584

Mobil sedan merah itu melaju kencang di jalan tol. Hanya ada suara penyiar radio mengisi perjalanan. Seorang wanita mengendarai mobil sedan itu, entah apa yang dipikirkannya, sepertinya ia kesal.

Aku benci semua ini!, batinnya, seraya menekan pedal gas lebih kencang dari sebelumnya, mobil sedan merah itu melaju deras menuju arah hotel.

=o0o=

Mobil kemudian perlahan, mendekati hotel. Wanita itu beranjak keluar setelah sampai di lobby hotel. Ia bergegas menuju ke lantai 5. Tanpa kata, tanpa suara. Di sebuah ruang telah menunggu seseorang, dari ciri-cirinya pria yang umurnya tidak muda lagi menunggu dengan cemas kehadiran wanita itu.

Brakk! Suara pintu hotel yang terbanting.

Sang pria mencoba bersikap sewajarnya meski sebenarnya dia sangat ingin mengutarakan perasaannya,

namun ia mencoba menahan.

Duduklah dulu. Santai saja. Kamu mau minum?” sang pria coba mencairkan suasana. Wanita itu duduk di sofa, dekat dengan jendela besar tepat di samping ruangan, dengan wajah yang berkerut. Mau minum?” “Katakan saja apa maksudmu?!” wanita itu sepertinya sangat kesal, tawaran minum sang pria pun ditolaknya. Lalu sang pria terdiam sejenak, menghela nafasnya.

Kamu ingat hari ini”

Ini hari selasa, memang kenapa?” jawab wanita itu dingin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun