Mohon tunggu...
Alfi Azizah
Alfi Azizah Mohon Tunggu... mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Si Cuek Dapat Cinta (part 2)

15 Februari 2018   02:13 Diperbarui: 15 Februari 2018   03:17 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

              Aku termangun dengan apa yang diucapkannya, karena dia orang asing bagiku meskipun aku mengenalnya dari teman-temanku tapi bukan berarti aku dengannya dekat bahkan untuk menyapa sekalipun tidak pernah walaupun dalam beberapa matakuliah kami satu kelas dan baru kali ini aku satu kelompok dengannya. Tentunya hal ini sangat mengejutkan bagiku dengan satu kalimat yang ia lontarkan ketika kupikir dia tidak mengenalku sama sekali, setidaknya apa yang ada di pikiranku saat ini Why? kenapa dia tahu aku orang nya pelupa?

          Hei..

           Terdengar suara yang membuyarkan pikiranku karena kalimatnya. eh iya, ada apa? ada yang perlu aku kerjain? begitulah kata ku yang baru kembali dari alam pikiranku. Tidak ada respon yang menjawab pertanyaanku tadi dan ia hanya menatapku tanpa ekspresi lalu ia mengalihkan pandangannya ke laptop dan melanjutkan ketikannya. Tak lama kemudian ia menggerakkan bibirnya tadinya aku mau kamu cari sumber buat tugas kita ini di perpustakaan, tapi berhubung kamunya ngelamun terus dan sepertinya kamu banyak pikiran dan aku juga ada janji dengan orang lain jadi kita cukupkan hari ini.

setelah itu dia menutup laptopnya lalu memasukkannya ke dalam tas, sementara aku masih duduk di depannya seolah olah menunggu komando untuk pergi. emmm... maaf, kan gini dari tadi yang ngerjain tugas kamu. jadi bisa gak aku minta bagianku, soalnya gak enak juga kalo kamu yang ngerjain semuanya. oh iya, juga sama, itukan tugas kelompok bukan individu jadi kalo kamu aja yang paham apa yang dikerjakan lalu gimana nasibku kalo semisal ditanyai dosen? dan... 

belum selesai perkataanku ia lalu menyela oke nanti aku kirim email ke kamu tugasnya dan juga tugas bagianmu. mungkin nanti baru aku kirim jam tujuh an. Setelah itu ia langsung pergi dengan agak berlari sepertinya memang janji yang penting, ku lihat ia pergi sampai sosoknya hilang dari pandangannku. padahal di dalam benakku tadi aku mau minta maaf karena ngelamun terus, eh tapikan dianya sendiri yang ngediemin aku kenapa aku juga yang minta maaf. syukur deh, tadi dia memotong perkataanku tadi.Pikirku saat beranjak dari tempat duduk kelompokkan kami tadi.

             Malam hari, hoaamm.. hmm, udah mengantuk. masih ada tugas yang belum selesai yang lainnya sudah dikerjain, berarti tinggal nunggu email dari dia tapi sekarang masih jam 6. oh iya, mending buat makanan sore inikan aku belom makan.Sambil nunggu aku membuat makananku karena aku inget pesan ibuku walaupun kerjaan sebanyak apapun atau kegiatan yang padat harus tetap inget makan kalo udah jam makan jangan dibiarin kosong perutmu walaupun itu cuma makan roti dan minum air putih pun, karena kalo kamu sampai sakit itu akan menghambat kerjaan atau kegiatannmu yang malah akan menumpuk. 

aku selalu inget itu, karena walau bagaimana pun memang bener juga kata-kata ibuku maka dari itu kalo aku keluar waktu ada kegiatan selalu bawa roti atau kalo sempet bawa bekal tapi jarang banget untuk bawa bekal maklum anak kos. Tak lama kemudian, setelah aku menyelesaikan masakanku ada notif suara dari laptopku aku segera menghampirinya, kulihat pesan email darinya tepat pukul 7. Lalu aku mengambil handphone ku yang berada di sebelah laptop dan mengetik sebuah pesan singkat "sudah kuterima"begitulah isi pesan yang ku kirim padanya. 

kemudian kuletakkan Handphone ku dan beralih ke laptop membuka file yang ia kirimkan kepadaku tak disangka bahwa pengerjaannya sangat rapi dan berkesinambungan serta jelas dalam pemaparannya, jujur saja aku baru kali ini melihat pekerjaannya dan ini sungguh mengagumkan memang beda cowok yang memliki kepintaran diatas rata-rata karena biasanya mereka kurang rapi dalam mengerjakan tugas seperti ini. Syukurlah, dengan begini aku tidak mengerjakan dua kali tinggal mengkoreksi dan menambahkan tugas yang harus aku kerjain, setidaknya aku mengerjakan tugas ini tidak sampai larut malam.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun