Mohon tunggu...
Pedro Gondem
Pedro Gondem Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

suka melucu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo dan Jokowi

5 Juli 2014   00:51 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:27 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1404470113880133217

[caption id="attachment_346290" align="aligncenter" width="541" caption="demokrasi di facebook"][/caption]

sebenarnya gue gak suka debat masalah kejelekan dari masing-masing pasangan. dan prabowo sebagai salah satu capres yang akan bertarung tanggal 9 juli nanti juga selalu menghimbau agar tidak menjelekkan lawan. apabila di jelek-jelekkan, tidak usah membalas. di atas adalah 2 contoh anak muda dari Lombok Timur, mereka berasal dari 1 sekolah yang sama, dengan tingkat pendidikan yang sama, kelas 2 SMA. mereka sama-sama pengurus OSIS, tetapi mereka memiliki pilihan yang berbeda. yang pertama dengan data-data memperlihatkan kenapa mendukung nomor 1, yang kedua dengan isu kenapa mendukung nomor 2. well, semua kembali ke masyarakat, lebih suka bermain dengan data atau isu. masalahnya bukan di situ.

melihat cara mereka berdemokrasi, gue tertarik untuk menanggapi isu. karena jika data, gak bisa lagi gue tanggepin.

"cuma orang bodoh yang mau diperintah oleh orang2 yang jelas2 bagi2 kursi kekuasaan"
menurut gue ini absurd, karena belum jelas yang dimaksud oleh saudara chakim, siapa yang bagi2 kekuasaan? jokowi? atau prabowo? keduanya berpotensi untuk membagi2 kekuasaan. silahkan browsing siapa yang sudah memiliki kabinet bayangan yang sekiranya dianggap sebagai sebuah black campaign. tetapi ada sebuah pernyataan dari prabowo : Walau bersaing, saudara Joko Widodo dan bapak Jusuf Kalla adalah saudara kita. Jika diberikan mandat oleh rakyat pada 9 Juli nanti, saya ingin bangun bangsa bersama mereka. Jika saya terpilih menjadi presiden, bantuan apa yang saudara Joko butuhkan sebagai Gubernur untuk membangun Ibukota pasti saya berikan. oke, clear.

"no 1 ---> war"
"no 2 ---> peace"
sebenarnya ini sudah termasuk SARA. bisa jadi karena chakim percaya dengan gambar yang telah di upload oleh wimar witoelar mengenai "kebangkitan bandit" yang dimotori oleh umat islam sendiri. tapi marilah kita berbaik sangka kepada chakim. maksudnya war di sini adalah karena prabowo latar belakangnya militer. sedangkan jokowi adalah orangnya kalem. padahal ketika debat capres tentang ketahanan nasional, yang ingin membuat "ribut" adalah jokowi, sedangkan prabowo tetap menyatakan "diplomasi". padahal secara latar belakang seharusnya prabowolah yang akan membuat "ribut", tetapi prabowo lebih memilih jalan damai. karena dia tahu betapa perihnya peperangan itu. oke, clear.

"lambang garuda aja dibuat merah2, kan ada maknanya"
permasalahan ini sudah selesai di mahkamah konstitusi. silahkan lengkapnya bisa dilihat di kesimpulan keputusan MK tersebut. intinya penggunaan Lambang Negara yang disiluetkan dengan Garuda Merah pada Logo kampanye Prabowo – Hatta adalah diperbolehkan oleh Hukum sebagai bagian dari ekspresi, apresiasi dan kebanggan warga negara atas gambar burung garuda Pancsil.

“trademark Salam 2 Jari di copas sama si nomer 1 (gk creative)”

Jadi ceritanya salam 2 jari itu copas karena sama-sama pake jari telunjuk dengan indONEsia. Wajar saja menurut gue sih, karena yang memilih ini manusia, bukan lumba-lumba yang gak punya jari. Yang pertama kali kampanye depan KPU dengan mengatakan salam 2 jari adalah pak jokowi. Kenapa pak prabowo gak mau duluan nunjuk satu jari padahal dia lebih dulu diberikan berpidato? Kalian sendiri bisa menjawabnya.

“nomer 1 cuma tahu genteng bocor aja,gk visioner”
sebenarnya ini sudah di jawab oleh temannya, indra alfiansyah yang memilih nomor 1. Tapi sedikit gue jelasin, kebocoran di sini maksudnya bukan genteng bocor, tetapi potensi APBN yang bisa diserap tapi dibiarkan begitu saja. Kalo masalah gak visioner, gak mungkin dia perduli dengan “genteng bocor”nya saudara chakim

“katanya nomer 1 mau menasionalkan semua sumber daya,apabila hal itu dilakukan maka kontrak karyanya akan terputus,,pada akhirnya siap2 aja ke mahkamah internasional debat2,,,kaloq indonesia menang perkara  bisa bangkrut indonesia”
sepertinya saudara chakim gak suka melihat Indonesia memegang kendali atas sumber daya alam sendiri ya? Karena jokowi juga visi-misinya ingin menasionalkan sumber daya alam Indonesia. Makanya dinamakan ekonomi “berdikari” berdiri di kaki sendiri. tidak akan butuh asing. Jokowi bahkan jauh lebih berani untuk tidak bekerja sama dengan asing dan mengelola sumber daya alam Indonesia melalui dalam negeri saja. Itu pun kalau yang dimaksud ekonomi berdikari jokowi sama dengan ekonomi berdikari soekarno. Nyatanya jokowi lebih memilih untuk meneruskan kontrak kerja asing yang telah dijalankan. Tidak berani untuk renegosiasi padahal renegosiasi bisa dilakukan, jika pemimpinnya berani. Untuk masalah renegosiasi bisa dilihat di link di bawah ini.
renegosiasi masih memungkinkan
oke, clear.

“masalah pertahanan ya,,,jokowi bukan kalangan militer tp ide dan gagasannya mantap,,gk bahas genteng bocor”
kenapa harus takut ketika membahas tentang kemiliteran? Prabowo tidak pernah takut membahas tentang “blusukan” atau “turun tangan ke rakyat”. Ide gagasan yang dibilang mantap oleh saudara chakim gue simpulkan adalah pembelian drone dan tol laut. Drone sudah clear gak bisa dipake kalo gak ada satelitnya yang udah dijual sama bu megawati. Mau numpang sementara? Boleh, asalkan datanya juga bakalan dibagi sama satelit negara yang ditumpangi. Kalo yang pengen ngerebut daerah di Indonesia adalah negara yang ditumpangi satelitnya? Masalah tol laut, bisa di browsing lah penelitian secara akurat dari para ahli mengenai konsep tol laut Jokowi yang mungkin belum bisa terlaksana di Indonesia saat ini. atau mungkin ada yang lain maksud dari saudara chakim mengenai ide dan gagasan pak jokowi?
prabowo bisa aja “skak mat” jokowi ketika debat itu dengan membahas masalah-masalah teknis kemiliteran, tetapi sekali lagi, prabowo tidak pernah mau mempermalukan saudaranya di depan umum. Bagaiamanapun prabowo dilihat sebagai lawan, prabowo tetap percaya dan yakin kalo jokowi adalah saudara sebangsa dan se-tanah airnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun