Mohon tunggu...
Pecandu Sastra
Pecandu Sastra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis dan Penulis

Freelance || Writer || Reading || Cofee || Sampaikanlah Kebenaran Dengan Pemahaman Orang Banyak || Manjadda wa Jada || E-Mail: pecandusastra96@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seks itu Tabu, tapi Bagaimana Jika Seseorang Tidak Mendapatkan Edukasi Tentangnya?

10 Januari 2022   22:23 Diperbarui: 10 Januari 2022   22:44 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto buku 'Sebab Kita Semua Gila Seks' karya Ester Pandiangan. Disisi S Fatah. Ist

Oleh: Pecandu Sastra

Pengetahuan seks yang benar membuat seseorang lebih bertanggung jawab dan tahu risiko hubungan seks itu sendiri

 Membahas tentang seks, mungkin bagi kebanyakan orang hal itu adalah sesuatu yang nggak nyaman, bahkan menjadi aib yang tidak pantas untuk dibicarakan. Apalagi jika orang yang membicarakan hal itu, sehari-harinya terlihat sebagai sosok yang ramah, religius, dan kalem. Orang-orang pasti akan menilai dirinya dengan berbagai macam perspektif.

Hal ini menurut saya dikarenakan seks itu sangat tabu di lingkungan kita. Sehingga untuk membicarakannya menjadi bagian yang 'nggak nyaman'. Padahal, seks itu sangat penting untuk dibicarakan sebagai edukasi. Apalagi jika kita mengingat begitu banyak kasus-kasus yang akhir ini berseliweran melalui media.

Pengetahuan seks yang benar membuat seseorang lebih bertanggung jawab dan tahu risiko hubungan seks itu sendiri. Dalam hal ini, orang tua menjadi sosok yang paling tepat untuk memperkenalkan dan memberikan informasi mengenai seks kepada anak-anak.

Sebaik-baiknya edukasi seks memang harus dilakukan oleh orang tua, tentu dengan cara yang benar. Orang tua harus membangun percakapan terbuka dan jujur dengan anak-anak tentang seks, terutama memandang perkembangan seksual sebagai bagian normal dari tumbuh-kembang anak sebagai manusia seutuhnya. Diskusi tentang seks juga harus menjadi proses berkelanjutan, bukan pembicaraan satu kali, ditutup-tutupi, atau malah disembunyikan dalam ayat-ayat suci agama.

Kita saat ini hidup di masa (generasi) yang penuh dengan keingintahuan yang tinggi, ditambah teknologi yang kian canggih, mengiringi pertumbuhan generasi-generasi kita. Nah, hal ini (seks), jika seseorang tidak mendapatkan pengetahuan (edukasi) dari sedini mungkin, cepat atau lambat dia akan mencari tahu dengan sendirinya. Mengingat teknologi yang kian canggih, apapun yang ingin kita ketahui sudah pasti ada di sana. Sehingga, hal inilah yang menyebabkan seseorang salah kaprah dalam memahami seks itu sendiri. Akhirnya dia pun terjerumus dalam pembelajaran yang salah (bisa menjadi korban/pelaku seks).

Dalam buku "Sebab Kita Semua Gila Seks" yang diterbitkan melalui EA Books tahun 2021, Ester Pandiangan berbagi pengetahuan dan pengalamannya melalui tulisan-tulisan yang ringan dan mungin juga nyentrik bagi sebagian kita.

Setebal x + 216 halaman, buku ini ditulis dari sudut pandang seks yang baik dan buruk oleh penulis. Terbagi empat bagian utama; akibat menabukan seks, menikmati seks setara, penyakit kelamin mengintaimu, dan bagaimana laki-laki memburu seks.

Buku ini memberikan pelajaran bagi kita, betapa penting pengetahuan seks itu bagi kita, terutama anak-anak, agar kita tidak salah kaprah. Setiap bab dalam bukunya, menyajikan pemahaman-pemahaman yang sangat berguna, terutama tentang mengapa seks itu perlu diedukasikan dan sebab-akibat dari pembelajaran seks yang salah.

Namun buku ini diperuntukkan bagi orang dewasa dan orang tua, dari umur 21 tahun ke atas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun