Berkat tangan besi Shin Tae-yong, para anak asuhnya bermain disiplin sehingga bisa mengalahkan China Taipe (Taiwan) dengan agregat telak 5:1 dalam dua laga. Shin Tae-yong pun akhirnya sukses membawa Timnas Indonesia melewati babak play off Kualifikasi Piala Asia 2023.Â
Taiwan bukan tim kacang rebus yang enak dikunyah dan mudah dipencet sampai penyet. Mereka juga bukan tim kaleng-kaleng yang mudah remuk dengan sekali ketok, walau jasa ketok megic ada dimana-mana. Bukan itu, kawans...
Secara tim, performance Taiwan cukup bagus. Postur pemainnya tinggi besar. Skill pemainnya tinggi dan  merata. Cara bermainnya taktis mencerminkan tim sepakbola modern.
Selain itu, secara administratif peringkat FIFA mereka jauh di atas Timnas Indonesia.
Taiwan kalah telak karena Shin Tae-yong pintar memilih pemain dan menerapkan taktik, sehingga permainan Timnas Taiwan tidak berkembang sejak awal permainan, baik di laga pertama maupun kedua.
Kemenangan Timnas Indonesia memberikan keuntungan besar. Selain lolos kualifikas Piala Asia 2023, peringkat FIFA Indonesia juga naik cukup signifikan.Â
Semula Timnas Indonesia berada di peringkat 175 Dunia. Setelah dua kali menang lawan Taiwan, kemungkinan peringkat Timnas Indonesia naik jadi 165. Jadi ada kenaikan 10 tangga.Â
Bagi Shin Tae-yong, kemenangan Timnas Indonesia dan naikknya peringkat FIFA tersebut telah menyelamatkan karir kepelatihannya di Indonesia.
Beberapa bulan lalu Shin Tae-yong pulang kampung  dalam waktu relatif lama di Korea Selatan setelah Timnas Indonesia senior mengalami babak belur di fase grup Pra-Piala Dunia.Â
Baca Juga: Timnas  Beruntung, Taiwan  Terkecoh "Prank" Shin Tae-yong
Kepulangan Shin Tae-yong bikin PSSI cemas, mengingat padatnya agenda laga internasional tanggungan Timnas Indonesia, seperti play off kualifikasi Piala Asia 2023, Piala AFF 2021 dan babak penyisihan Piala Asia U23 yang merupakan tanggung jawab Shin Tae-yong.
Timbul ketegangan antara PSSI dan Komisi Eksekutif Timnas Indonesia dengan pihak Shin Tae-yong karena durasi pulang kampung yang lama menyebabkan waktu persiapan Timnas jadi sempit.
Setelah Shin Tae-yong kembali ke Indonesia, tak lama kemudian timbul masalah internal tim kepelatihan, yakni mundurnya tiga asisten Shin Tae-yong yang berasal dari Korea Selatan. Hal ini membuat PSSI makin cemas. Nasib Timnas Indonesia dengan beban besar membawakan nama Indonesia jadi pertanyaan besar.
Mudiknya Shin Tae-yong yang lama serta mundurnya para asisten membuat program kerjanya tidak meyakinkan pihak PSSI dan Komisi Eksekutif Timnas Indonesia.Â
Hal tersebut menciptakan wacana evaluasi besar berpotensi pemecatan Shin Tae-yong, apabila Timnas Indonesia gagal di babak play off Kualifikasi Piala Asia.
Beruntunglah Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Taiwan, dan masuk babak kualifikasi Piala Asia. Selain itu, peringkat Timnas Indonesia naik cukup signifikan di FIFA
Nasib Shin Tae-yong pun selamat dari evaluasi besar PSSI dan Komisi Eksekutif Timnas Indonesia yang berpotensi pemecatan dirinya.Â
Walau awalnya membuat kecemasan, namun kepulangan Shin Tae-yong tersebut nampaknya membawa berkah, bukannya kemalangan!
Kalau antara faktor lamanya Shin Tae-yong pulang kampung berkorelasi positif pada peningkatan prestasi Timnas Indonesia maka ada baiknya Komisi Eksekutif Timnas Indonesia dan PSSI membuat program "Shin Tae-yong Mudik".Â
Suruh saja Shin Tae-yong mudik lama di Korea Selatan. Semua biayanya ditanggung PSSI, termasuk biaya hidup selama di kampung halamannya.
Makin lama mudik, makin baik bagi prestasi Timnas Indonesia, walau membuat jantung pengurus PSSI berdegub kencang di luar kenormalan dan bikin hati tidak tenang. Hal tersebut tak perlu dipermasalahkan.Â
Mereka harus kompak dan rela jantungan, sabar dan menahan diri dari kecemasan demi peningkatan prestasi Timnas Indonesia, yakni menang pada setiap laga, dan peringkat Timnas Indonesia naik ke urutan bergengsi FIFA.
Kalau peringkat Timnas Indonesia terus naik, aku sih rapopo
----
Peb12/10/2021
