Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Laki-Laki Itu Harus Kaya, Baru Kelihatan Ganteng"

31 Maret 2019   14:43 Diperbarui: 31 Maret 2019   15:17 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : pixabay.com

Saya kemudian teringat pada seorang teman yang lain yang waktu jaman kuliah berpenampilan selalu necis, wangi, pakaiannya merk terkenal, dan secara fisik dia memang lelaki rupawan.  Selain pandai bergaul, tidak sombong, dia juga pandai memikat lawan jenis.Tak heran banyak ceweknya. Kami teman-teman dekatnya mengakui semua  "keunggulan"nya itu. Mau apa lagi?

Kami, beberapa teman dekatnya sering menjadikan dia "Bank Berjalan" karena kalau lagi tanggal tua sering pinjam duit hanya untuk makan sampai kiriman orang tua datang pada awal bulan. Untuk urusan membantu kawan, dia nomor satu rasa sosial setia kawannya.

Namun apa yang terjadi setelah puluhan tahun kemudian? Saya (dan beberapa kawan) pernah ketemuan. Dia terlihat kucel, kulit tidak kinclong lagi, pakaian dan propertinya tanpa merk bahkan terkesan seadanya. Dia bekerja serabutan, apapun dia kerjakan asal ada duitnya walau recehan. Penampilannya jauh merosot dari bayangan awal. Satu lagi, istrinya biasa-biasa saja, tidak cantik.

Teman saya ini relatif malu ikut kumpul-kumpul (reuni kecil) dengan teman angkatan, kecuali teman-teman dekatnya dulu.

Kembali ke laptop. Benarkah lelaki akan terlihat ganteng kalau kaya? Benarkah perempuan tak perlu pintar yang penting cantik, maka bakal dapat suami kaya dan "ganteng"?

Apakah kriteria ganteng bersifat nge-tren, artinya akan berubah sesuai tren - berdasarkan kecenderungan tertentu pada suatu masa tertentu?


Ini pertanyaan sederhana. Saya tidak bisa menjawabnya secara pasti, namun pengalaman atau perjalanan hidup memang seringkali membawa kepada arah menuju jawaban empiris atas pertanyaan itu.

Hal pertama adalah menentukan kriteria ganteng, apakah berdasarkan kepemilikan materi (kekayaan), tampang (wajah dan postur tubuh), perilaku, kepintaran atau yang lainnya?

Kalau materi dikaitkan dengan tampang mungkin bisa ada hubungannya untuk meng-upgrade tampang ancur, yakni dengan perawatan wajah, tubuh, kalau perlu operasi plastik. Gigi yang tidak rata agak moncong atau ompong bisa jadi rata dan "bergigi banyak", hidung tidak mancung bisa dimancungkan, dan lain-lain. Belum lagi soal  busana yang bisa dibikin pas di badan (dibuat khusus oleh designer), suka pakai merk terkenal, dan segala properti lainnya.

Kalau materi dikaitkan dengan bahasa tubuh (penampilan), bisa saja dipermak di sekolah kepribadian dan berbagai pelatihan resmi terkait jabatan/pekerjaan.

Semua itu butuh modal atau uang yang tidak sedikit. Untuk mendapatkan uang banyak maka harus bekerja di perusahaan besar dengan gaji tinggi, atau memiliki perusahaan sendiri yang sukses. Maka, kegantengan akan terwujud, dan istri cantik akan didaptkan. Benarkah demikian?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun