Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kesedihan Penjara dan Kegembiraan Internet

30 September 2017   07:39 Diperbarui: 30 September 2017   07:57 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : https://pshycochrometd1a.files.wordpress.com/2008/03/lp-sketch-for-stage-set-1921.jpg

Tadi aku pergi ke penjara | Kudengar teralis, dinding dan dipan bicara | Kabarnya ada orang hebat gagal jadi teman mereka | Ketiganya jadi sedih | Tak bertambah teman berbagi bercerita |

Kusampaikan kesedihan itu pada sinyal dan kuota | Mereka tertawa | Aku bingung | Kulihat, celanaku masih di kepala | Otakku tetap menempel di betis | Tak ada yang berubah| Dan aku yakin tak sedang melucu |

Saat aku akan pergi, sinyal internet mendekat | Katanya | Tak ada yang perlu disedihkan | Dipenjara atau tidak, orang hebat itu tetap jadi kawan kami bermain |

Besok aku akan ke penjara lagi | Menyampaikan kabar sukacita itu |

------ 

Peb30/9/2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun