Mohon tunggu...
PBLDR 24 FKM UINSU
PBLDR 24 FKM UINSU Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

PBL DR KELOMPOK 24 UINSU

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stigma Masyarakat terhadap Protokol Kesehatan

26 Agustus 2020   19:48 Diperbarui: 26 Agustus 2020   19:53 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Telah  ditemukan  jenis  virus Corona  baru  yang   disebut   Severe   Acute Respiratory   Syndrome  Coronavirus   2   (SARS-CoV-2) pada  Desember  2019  tepatnya di Wuhan, Cina. COVID-19 menimbulkan berbagai komplikasi penyakit terutama  gangguan pada saluran pernapasan seperti gagal pernapasan akut, pneumonia, acute respiratory distress syndrome (ARDS) dan juga komplikasi dan masalah pada organ lain hingga menyebabkan kematian bagi penderitanya.

Pemerintah Indonesia  mengimbau menjaga jarak fisik (physical distancing), kerja dari rumah, belajar  di  rumah,  hingga  beribadah  di rumah untuk  menekan  laju   penularan COVID-19. Social distancing dan karantina mandiri berperan besar dalam pencegahan dan penanganan untuk memperlambat  penularan  COVID-19.  Pemerintah telah melakukan beberapa kebijakan untuk menghindari suatu tempat menjadi pusat keramaian. Tempat-tempat yang berpotensi menjadi pusat keramaian seperti pusat perbelanjaan, restoran dan kafe, taman, dan tempat-tempat lainnya yang berpotensi menyebabkan keramaian dibubarkan oleh aparat kepolisian setempat apabila dinilai terlalu ramai dan banyak orang yang melakukan kegiatan yang sebenarnya tidak terlalu penting. Pemerintah juga mengimbau untuk menjaga kesehatan individu dengan rajin cuci tangan, memakai masker setiap keluar rumah, dan rajin berolahraga serta mengkonsumsi makanan yang sehat serta buah-buahan dan sayuran yang dianjurkan.

Fakta yang terjadi di lapangan adalah masih banyak masyarakat yang tidak menerapkan imbauan pemerintah dengan baik sehingga memperlambat pemutusan rantai penularan. Banyak dari masyarakat yang masih menganggap remeh terhadap virus ini. Tidak ada maknanya jika menggunakan masa libur untuk berlibur ke  luar,  sama  dengan memindahkan kontak dengan orang lain. Banyak juga masyarakat yang masih keluar rumah untuk melakukan kegiatan yang sebenarnya tidak terlalu penting seperti melakukan acara dan berkumpul di restoran atau kafe. Hal yang memperparah keadaan ini adalah masih sebagian kecil dari masyarakat yang menggunakan masker pada saat keluar rumah.

Social distancing harus dipatuhi dan dilaksanakan dengan menahan  diri  di  rumah  dan mengurangi kontak dengan orang lain. Masyarakat juga harus sadar dalam menjaga dirinya sendiri agar terhindar dari virus dan juga demi kepentinga bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun