Mohon tunggu...
Oktavianus Daluamang Payong
Oktavianus Daluamang Payong Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menulis adalah merawat ingatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dapur Hidup, Alternatif Penanganan Masalah Krisis Pangan Keluarga

17 Maret 2024   00:45 Diperbarui: 25 Maret 2024   03:30 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dapur hidup merupakan salah satu cara yang bisa mengatasi persoalan pangan mulai dari keluarga. Dapur hidup adalah suatu konsep pemanfaatan lahan pekarangan rumah sebagai tempat menanam sayuran, umbi dan rempah remah yang langsung bisa dibawa ke dapur. 

Bagi masyarakat yang menetap di desa tentu lebih muda mengadakan dapur hidup. Biasanya di desa setiap rumah memiliki lahan pekarangan. Tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat yang tinggal di kota. Apabila tidak memiliki lahan yang cukup penanaman di media polybag atau dengan mengadakan mini hidroponik di rumah. 

Konsep dapur hidup ini menawarkan cara penanaman yang mudah dan bisa menjadi alternatif pengganti kebutuhan pangan. Dalam mengatasi krisis pangan, apabila yang ditanam adalah umbi - umbi an misalnya singkong, ubi jalar, dan kentang maka bisa menjadi alternatif pengganti beras. 

Apabila yang ditanam adalah sayur - sayuran seperti kangkung, bayam, sawi, wortel, tomat, terong, cabai dan jenis sayuran lainya maka bisa mengatasi masalah mahal atau sulitnya mendapat sayuran yang murah dan segar. Selain itu dapur hidup juga bisa dimanfaatkan untuk menanam tumbuhan obat tradisional.

Selain manfaat dalam mengatasi persoalan pangan di atas, dapur hidup juga mempunyai manfaat lain. Berikut adalah beberapa manfaat dari dapur hidup. 

Pertama, kesehatan yang lebih baik: mengonsumsi makanan yang disiapkan dengan bahan-bahan alami dapat meningkatkan kesehatan, karena sering kali lebih kaya akan nutrisi dan lebih rendah kandungan bahan tambahan yang tidak sehat.


Kedua, pengurangan limbah: Dapur hidup sering kali mengurangi limbah karena menggunakan bahan-bahan alami yang dapat didaur ulang atau terurai dengan mudah.  

Ketiga, keterhubungan dengan alam: Memasak dan mengonsumsi makanan dari Dapur Hidup dapat memperkuat koneksi manusia dengan alam, karena melibatkan pemahaman dan penghargaan terhadap sumber daya alam.

Keempat, keberlanjutan: Dapur hidup mendukung pola hidup yang lebih berkelanjutan dengan mengurangi ketergantungan pada produk-produk yang diproses secara kimia dan bersifat tidak ramah lingkungan.  

Kelima, penghematan: membudidayakan tanaman untuk keperluan dapur dapat menghemat uang dan memungkinkan akses terhadap bahan makanan yang lebih segar dan berkualitas.

Dapur hidup menjadi salah satu cara untuk memberikan kemerdekaan pangan kepada keluarga.  Tingkat kesejahteraan keluarga bisa diukur dari cara memperoleh kebutuhan pokok secara khusus kebutuhan pangan. Maka kemerdekaan pun dimulai dari meja makan. Merdeka dari krisis pangan dan merdeka dari lonjakan harga bahan pokok di pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun