Mohon tunggu...
Pauzan Haryono
Pauzan Haryono Mohon Tunggu... Dosen - -

"Manusia biasa yang berusaha untuk jujur pada diri sendiri"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lembaga Pendidikan dan Teknologi Masa Depan

22 Maret 2018   08:51 Diperbarui: 22 Maret 2018   09:37 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(trathealthtrip.com)

Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia yang bersifat tiga dimensi waktu sekaligus, yaitu  masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Pada dimensi masa lalu, pendidikan berfungsi untuk mewariskan nilai-nilai agama, norma-norma adat dan kearifan lokal masa silam. Pada dimensi masa kini, pendidikan dituntut untuk memecahkan berbagai masalah yang ada sekarang, seperti  masalah sosial, ekonomi dan teknologi.

Pada dimensi masa depan, pendidikan berperan sebagai lembaga yang harus mempersiapkan generasi-generasi tangguh di masa akan datang. Tentu, lembaga pendidikan harus seimbang dalam tiga dimensi waktu tersebut. Lembaga pendidikan tidak bisa ekstrim di salah satu dimensi waktu.

Pendidikan kita yang terlalu ekstrim di dimensi masa lalu telah melahirkan generasi-generasi 'sopan' yang tidak produktif, suka bergosip dan ketinggalan zaman. Sudah saatnya lembaga pendidikan juga menatap dan menata masa depan agar tercipta generasi-generasi yang berdayaguna dan berdayasaing tinggi di masa yang akan datang.

Masa depan merupakan suatu masa yang yang berbeda dengan masa lalu dan masa kini. Oleh karena itu lembaga pendidikan harus mampu menyesuaikan proses pembelajaran dengan tuntutan masa depan. Walaupun masa depan belum hadir hari ini, tetapi kecenderungannya sudah bisa dilihat dari perkembangan teknologi masa sekarang. Ada 4 jenis teknologi yang diperkirakan akan mendominasi masa depan yaitu, Biomolekuler, Teknologi Nano, Neuroteknologi dan Teknologi Informasi (Zuhal, 2013).

Biomolekuler

Teknologi ini merupakan teknologi penguraian DNA (Deoxyribonucleic Acid). DNA adalah suatu asam nukleat yang menyimpan segala informasi biologis yang unik dari setiap makhluk hidup. Teknologi otak-atik gen ini akan menjadi menjadi primadona di masa depan, karena akan mampu menyelesaikan masalah di berbagai bidang, seperti pangan, kesehatan dan lingkungan.


Di bidang pangan, misalnya gen padi yang biasanya hanya berkembang di daerah tropis disisipkan ke tumbuhan daerah sub tropis akan memungkinkan padi dapat dikembangkan di daerah tersebut. Di bidang kesehatan, gen manusia dijalinkan ke dalam sel bakteri dapat berubah menjadi penghasil insulin untuk mengatasi penyakit diabetes. Pengembangan teknologi sel punca (stem cell) embrionik juga sangat menjanjikan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.

Kita patut bersyukur, karena beberapa rumah sakit besar di Indonesia sudah mengembangkan teknologi ini. Sel punca embrionik mampu menghasilkan 200-an jaringan berbeda untuk memperbaiki dan menggantikan jaringan tubuh yang sudah tua, berpenyakit atau rusak. Mencangkokkan sel punca ke otak, misalnya dapat mengurangi efek penyakit Parkinson, dan Alzheimer dengan mengganti sel-sel yang telah berhenti memproduksi dopamin.

Tentu suatu hari nanti, semua organ tubuh penting manusia, seperti jantung, ginjal, hati dan usus dapat dicangkokan sel punca untuk menyembuhkan penyakit-penyakit dan mencegah kerusakan pada organ tersebut. Pembelajaran dan pemahaman tentang genom sangat penting untuk menjadi dasar pengembangan teknologi biomolekuler ini.

Teknologi Nano

Teknologi nano merupakan kemampun untuk merekayasa materi pada skala atom. Teknologi ini memungkinkan terjadinya penciptaan bahan-bahan baku baru secara revolusioner. Dengan teknologi ini, kita dapat memanipulasi dan mengoreografi bentuk baru suatu materi sesuai dengan keinginan kita, sehingga menghasilkan bahan-bahan baku baru yang canggih, efektif dan efisien. 

Bahan-bahan baku baru tersebut dapat dimanfaatkan di berbagai bidang, misalnya, dalam menghasilkan obat-obatan, bahan bakar, mesin-mesin dan komponen-komponen elektronik. Sebagai contoh, melalui teknologi pengendalian struktur pada aras atom dan molekul, sebilah pisau dapat ditingkatkan mutu ketajaman dan keawetannya dengan menata letak atom silicon dalam baja yang melapisi mata pisau tersebut.

Teknologi nano akan berkembang pesat terutama, terutama di industri-industri semi konduktor, superkonduktor, bio industri, farmasi dan industri kimia frontir. Penguasaan ilmu pengetahuan tentang zarah teoritis sebagai landasan pemahaman keberadaan substansi fisik dianggap sangat penting untuk mengembangkan teknologi nano ini.

Neuroteknologi

Neuroteknologi merupakan konvergensi antara komputer, teknologi nano dan bioteknologi. Terobosan baru ini akan melahirkan kinerja kognitif cangih yang dikenal dengan 'neurotechnology'. Neurotechnology bekerja ketika peranti komputer yang dimasukkan ke dalam tubuh turut memperkuat dan mengolah proses transformasi informasi dalam otak manusia.

Perkembangan teknologi ini dapat mengubah dan mengganti produk-produk teknologi nano yang terlebih dahulu dimasukkan di dalam tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri, sekaligus mengatur dan dan meningkatkan kinerja serta fungsi mental. Neuroscience berkembang atas dasar konsep kelenturan otak di dalam proses pembelajaran dan kemampuan otak dalam beradaptasi.

Kolaborasi antara ilmu pendidikan dan ilmu kognitif di satu sisi dengan hasil konvergensi kemajuan ilmu komputer, teknologi nano dan dan biotechnology akan berpengaruh luar biasa pada kemampuan manusia belajar yang tidak terbatas. Ilmu pengetahuan memang tidak terbatas, kalau kita tahu batasan kita.

Teknologi Informasi.

Perkembangan teknologi informasi  yang sangat pesat telah menyebabkan revolusi digital, setelah revolusi hijau dan revolusi industri. Teknologi ini di masa mendatang akan sangat berdampak pada pengembangan komputer, microchip serta pemanfaatan internet untuk sistem komunikasi, industri kreatif dan hiburan. Teknologi informasi diperkirakan akan segera melahirkan revolusi berikutnya yaitu Artificial Intelligent atau kecerdasan buatan.

Pada masa ini, pekerjaan-pekerjaan manusia yang bersifat rutinitas akan tergantikan oleh mesin atau robot. Sebagai contoh kasir bank, diganti oleh Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Pemeriksa tiket di gerbang masuk atau keluar stasiun kereta api digantikan palang pintu otomatis dan masih  banyak lagi contoh-contoh lainnya. Perkembangan teknologi informasi juga melahirkan model-model bisnis baru yang mampu mendisrupsi bisnis-bisnis lama.

Kita dapat menyaksikan bagaimana perusahaan taksi kelabakan menghadapi taksi online yang berbasis aplikasi digital. Kemajuan teknologi informasi ini tidak akan mungkin dapat dibendung apalagi ditolak. Oleh karena itu pemahaman tentang internet, big data number dan cloud computing akan sangat penting untuk menguasai teknologi informasi di masa yang akan datang.

Di samping teknologi-teknologi yang disebutkan di atas, ada lagi teknologi yang akan mendominasi di masa mendatang, yaitu eksplorasi ruang angkasa. Berbagai negara maju berlomba-lomba mengembangkan teknologi ruang angkasa untuk mengeksplorasi planet-planet di luar bumi.

Setelah berhasil naik ke bulan, sekarang ilmuan-ilmuan luar angkasa berusaha untuk mencapai dan tinggal di planet Mars. Beberapa wahana canggih sudah berhasil sampai ke planet Mars dan menyampaikan pesan-pesan digitalnya ke bumi. Suatu hari nanti kemungkinan besar manusia juga akan mendarat dan tinggal di Planet itu.

Peran Lembaga Pendidikan

 Dari uraian di atas, sudah saatnya lembaga pendidikan tidak hanya terlena mengajarkan tentang masa lalu dan masa kini, tetapi juga mempersiapkan sumber daya manusia masa depan. Saatnya lembaga pendidikan perlu berbenah secara revolusioner untuk beradaptasi dengan teknologi-teknologi yang akan berkembang pesat pada masa mendatang.

Pembelajaran 'kritis' yang mengedepankan kemampuan analisis dan pemecahan masalah sudah seharusnya dikembangkan, karena pendidikan model inilah yang sesuai dengan kompetensi masa depan. Sementara itu, model pembelajaran 'dogmatis' yang memenjarakan kemerdekaan berpikir siswa sudah selayaknya kita punahkan, karena menghina dan menghianati nalar kritis. 

Pembelajaran 'dogmatis' tidak akan melahirkan apa-apa kecuali sumber daya-sumber daya manusia yang tidak siap pakai dan gagal teknologi. Tentu, sumber daya manusia semacam ini tidak akan akan pernah sanggup bersaing dengan negara lain dan tentunya akan menjadi beban berat bagi keluarga, masyarakat dan negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun