Mohon tunggu...
PAULUS BUDI WINARTO
PAULUS BUDI WINARTO Mohon Tunggu... Guru SMP Pendowo Ngablak Magelang

Hobi membaca, menulis, jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keanekaragaman Buah Salak Indonesia Sebagai Sumber Belajar Teks Deskripsi, Menarikkah?

10 Juni 2025   14:00 Diperbarui: 10 Juni 2025   10:37 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah Salak sebagai Sumber belajar (Foto koleksi pribadi Paulus Budi Win)

Pelajaran Bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 berbasis teks. Salah satu yang menjadi bahan kajian adalah teks deskripsi. Teks deskripsi merupakan teks yang menggambarkan objek secara rinci dan penggambarannya sekonkret mungkin suatu objek sehingga pembaca seakan-akan melihat, mendengar, mengalami apa yang dideskripsikan. Salah satu objek yang menarik untuk dikaji dalam teks deskripsi adalah objek buah salak, mengapa? karena buah salak merupakan buah asli Indonesia yang sudah mendunia dan memiliki jenis yang aneka ragam.

Aneka Ragam Buah Salak Indonesia

Kita sebagai bangsa Indonesia patut berbangga memiliki aneka ragam buah-buahan. Salah satuanya adalah buah salak. Kita patut bangga karena salak merupakan salah satu buah asli Indonesia, berdampingan dengan rambutan, durian, manggis, kedondong, jambu air, dan duku. Ada banyak jenis salak di Indonesia, tetapi sebagian keburu punah sebelum sempat teridentifikasi

Hingga saat ini, ada sekitar 99,9 persen salak yang belum punya nama, tapi sudah punah. Artinya, jenis salak yang kita kenal dan kita konsumsi selama ini hanya 0,1 persen dari ribuan jenis salak yang ada di Indonesia.

Berdasarkan Daftar Varietas Hortikultura Kementerian Pertanian 2021, tercatat ada 26 jenis dan varietas salak di Indonesia. Nama- namanya mungkin sudah akrab di telinga kita, seperti salak pondoh dari Sleman Yogyakarta, salak Condet dari Jakarta, salak bali dari Bali, salak manonjaya dari Tasikmalaya, dan salak sidempuan dari Sumatra Utara.

Salak termasuk dalam family Palmae. Dengan kata lain, tanaman ini serumpun dengan kelapa, kelapa sawit, aren, palem, dan pakis. Jenis yang paling banyak ditanam di Indonesia adalah spesies Salacca zalacca. Spesies ini memiliki dua spesies, yaitu Zalacca (salak jawa) dan Amboinensis (salak ambon dan bali)

Harus Dikawinkan

Salak termasuk tanaman berumah dua (dioecus), maksudnya, bunga jantan dan betina tidak terdapat di satu pohon. Agar berbuah, keduanya harus menjalani proses penyerbukan. Serbuk sari tanaman jantan harus dipertemukan dengan putik tanaman betina. Tanaman salak  harus ada yang mengawinkan, dan harus ada yang menyerbuki. Karena  kalau tidak ada yang menyerbuki, tidak akan jadi buah.

Pengecualian berlaku untuk salak bali. Salak ini tidak perlu mengalami penyerbukan karena merupakan tanaman dengan sistem reproduksi apomictic. Artinya, tidak mengalami proses penyerbukan dan membentuk buah sendiri.

Jika salak selalu terlihat di pasar, itu karena salak berbuah tanpa mengenal musim. Di Kebun, tanaman ini tumbuh merumpun. Pada batangnya terdapat pelepah-pelepah daun yang berduri. Di beberapa varietas, duri-duri ini tumbuh dari ujung pelepah hingga pucuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun