Mohon tunggu...
PAULUS BUDI WINARTO
PAULUS BUDI WINARTO Mohon Tunggu... Guru SMP Pendowo Ngablak Magelang

Hobi membaca, menulis, jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Manajemen Hati untuk Meningkatkan Produktivitas Belajar dan Kerja

16 Mei 2025   15:30 Diperbarui: 16 Mei 2025   16:35 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manajemen hati (mood)  merupakan kecerdasan emosional yang akan sangat menunjang pekerjaan dan belajar kita di sekolah dan tempat kerja, baik sebagai pelajar,  pegawai ASN, pegawai swasta/karyawan, dan sebagainya. Mempelajari manajemen hati (mood) bagi kita sebagai pelajar, pegawai, dan karyawan sangatlah penting agar kita bisa mengelola perasaan sehingga bisa menjadi lebih produktif dalam belajar dan pekerjaan kita.  Berikut beberapa kiat untuk mengatur suasana hati (mood) agar kita tidak didikte oleh mood kita sendiri.

Pertama, bersikaplah optimistis, sikap ini akan menular pada orang-orang di sekitar kita. Jadi, mulailah hari dengan senyum, walaupun kita sedang tertimpa berbagai masalah. Cobalah memandang masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda dan penuh harapan. Hal ini akan menumbuhkan inisiatif. Minimal memberikan harapan positif untuk mencoba hal-hal baru

Kedua, hilangkan  kelelahan fisik dan mental dengan melakukan olahraga, latihan relaksasi atau perilaku lain yang menunjang kesehatan. Salah satu syarat mencapai suasana hati yang bagus memang kondisi tubuh yang bugar. Aktivitas olahraga diyakini mampu melepaskan ketegangan yang dirasakan tubuh kita dan memicu kinerja otak kita. Setelah berolahraga tubuh kita biasanya menjadi lebih segar, pikiran kita pun menjadi  lebih jernih. Kita bisa mencoba olahraga ringan seperti bersepeda, jalan cepat, atau lompat tali.

Dengan kondisi tubuh dan mental yang baik, kita akan dapat melihat masalah dalam belajar dan pekerjaan kita secara lebih objektif. Serta mengembangkan pikiran-pikiran positif dengan mudah dan praktis, lewat cinta, kasih sayang, kedamaian, keberanian, komitmen, keyakinan, dan harapan. Dapatkan juga hal-hal positif itu dari bacaan, film, atau pertemuan dengan orang lain. Dengan begitu, sistem imun dalam tubuh kita akan meningkat, sirkulasi darah yang diperlukan tubuh pun menjadi lebih bagus.

Ketiga, memilih makanan yang sehat. Makanan yang kita pilih juga sangat besar kemungkinannya mempengaruhi tingkah laku dan keadaan emosi kita. Ada makanan yang justru membuat kita jadi cemas, tapi ada juga makanan yang bisa meningkatkan kualitas otak, bahkan ada juga makanan yang membuat kita jadi kecanduan.

Menurut penelitian nutrisi, antara makanan dan suasana hati (mood) memang ada hubungannya. Berikut beberapa hal penting berkaitan dengan makanan dan suasana hati (mood) antara lain:  

a) Untuk meningkatkan energi dan vitalitas belajar dan bekerja, tubuh sedikitnya harus mengkonsumsi delapan gelas air setiap hari. Jangan menunggu sampai dahaga datang baru minum. Karena dehidrasi diyakini bisa mempengaruhi suasana hati (mood) kita . Sebaliknya, sediakan selalu air minum saat di sekolah maupun di tempat kerja.  

b) Makanan yang mengandung gula dan pati tinggi, misalnya pada makanan kaya karbohidrat, akan meningkatkan kadar kimiawi otak, khususnya serotonin. Serotonin adalah neurotransmitter (substansi yang menyampaikan informasi antar sel ke otak) yang berhubungan dengan mood, emosi atau keinginan untuk ngemil. Dengan mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat (roti, serela, jagung) kadar serotonim akan meningkat, sehingga kita merasa lebih rileks dan tenang. Sebaliknya, makanan yang mengandung protein tinggi justru akan memberikan efek sebaliknya. Yang disebut terakhir ini akan memicu pengeluaran neurotransmitter lain, yang membuat kita berpikir dan bertindak lebih cepat, atau merasa lebih waspada dan enerjik. 

c) Menurut penelitian, hanya dengan menghirup aroma mentol, suasana hati (mood) seseorang sudah bisa terangkat. Cobalah mengonsumsi pengangan atau permen rasa mentol.  aroma mentol itu ibarat harum tubuh bayi, wangi permen karet, serta udara pegunungan yang segar yang akan  membengkitkan diri dari kemalasan untuk belajar dan bekerja.  

d) Jangan terlalu banyak minum kopi untuk mengusir jeleknya suasana hati (mood) saat belajar dan bekerja. Banyak orang mencoba mengusir kantuk dan lesu saat belajar dan bekerja  dengan kopi. Bahkan sebagian berpikir, mengonsumsi kopi dalam jumlah lebih banyak dari biasanya dapat mengatasi masalah yang tengah dihadapi. Namun penelitian menyebutkan, minum kopi lebih dari tiga atau empat cangkir justru bisa menurunkan energi. Minumlah kopi dalam jumlah yang wajar, misalnya cukup secangkir atau paling banyak dua cangkir.  

e) Santaplah makanan yang menyehatkan (kaya vitamin dan mineral).  Jangan tinggalkan sarapan pagi sebelum ke sekolah dan tempat kerja, agar tidak mengganggu keseimbangan gula darah dalam tubuh. Kadar gula darah yang tidak seimbang akan membuat suasana hati (mood) kita dalam belajar dan bekerja  jadi tidak menentu. 

f) Makan coklat juga dapat meningkatkan mood untuk belajar dan bekerja. Pasalnya makanan yang mengandung gula dan lemak tinggi ini bisa menaikkan kadar serotin dan endorphin dalam otak. Namun ingat, jangan kebanyakan. Jangan sampai suasana hati (mood) kita  terpelihara tetapi berat badan malah beranjak naik.

Keempat, menjaga konsentrasi. Konsentrasi tinggi dianggap sebagai cara lain dan cukup ampuh untuk mengusir suasana hati (mood) yang jelek saat belajar dan bekerja. Namun, untuk mendapatkan konsentrasi tinggi, otak kita harus selalu dilatih misalnya dengan rajin membaca buku atau cerita fiksi, menonton film atau pementasan kesenian. Bagi yang hobi masak, sesekali cobalah resep masakan baru.

Musik klasik juga baik digunakan untuk meningkatkan suasana hati (mood) dan kemampuan belajar dan bekerja kita. Proses belajar dan bekerja seseorang dapat ditingkatkan bila seluruh bagian otak ikut terangsang selama proses belajar dan bekerja tersebut. Itu sebabnya, banyak siswa, pegawai dan karyawan  yang menyadari, kemampuan pemahaman dan ingatan mereka ternyata bertambah bila diiringi musik klasik pada saat belajar dan bekerja . Pada praktiknya, proses belajar dan bekerja menggunakan otak kiri, sedangkan musik menempati otak kanan.

Karena kedua sisi otak sama-sama digunakan pada saat bersamaan, terciptalah sinergi atau kerja sama yang sangat baik. Berbagai keuntungan yang diperoleh, misalnya, daya ingat jadi lebih baik, pemahaman lebih tinggi, serta sikap mau menerima sesuatu yang lebih baik.

Dengan mengenali dan mengelola suasana hati dengan sebaik-baiknya, niscaya kita akan lebih mudah mengenali kelemahan dan kelebihan kita sendiri. Introspeksi dan proyeksi diri ke depan menjadi lebih mudah untuk dilakukan.

Pendek kata, manajemen  hati (mood) merupakan salah satu kunci keberhasilan , baik di sekolah, di kantor maupun dalam rumah tangga. Tak da lagi kekisruhan dan hambatan berkomunikasi dalam belajar maupun bekerja. Semoga.

Penulis: P. Budi Winarto, S.Pd. Guru SMP Pendowo Ngablak Kabupaten Magelang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun